KOMPAS.com - Kawasan Bandung dan sekitarnya bisa diibaratkan mangkuk bentukan bumi ratusan ribu tahun lalu. Bentangan alam itu biasa disebut Cekungan Bandung. Cekungan Bandung berbentuk elips dengan arah timur tenggara-barat laut, dimulai dari Nagreg di sebelah timur sampai ke Padalarang di sebelah barat. Jarak horizontal cekungan sekitar 60 kilometer. Adapun jarak utara-selatan sekitar 40 kilometer. Cekungan itu kian nyata jika dikaitkan dengan kurungan gunung di sekitarnya.
Geolog dari Pusat Survei Geologi, Sutikno Bronto dan Udi Hartono, dalam tulisannya, Potensi Sumber Daya Geologi di Daerah Cekungan Bandung dan Sekitarnya (2006), menyebutkan, Cekungan Bandung dikelilingi oleh jajaran kerucut gunung api berumur kuarter. Hanya bagian barat Cekungan Bandung yang dibatasi batuan berumur tersier dan batu gamping.
Penelitian sebelumnya menunjukkan pengendapan dalam Cekungan Bandung dimulai 126.000 tahun lalu, berupa batuan gunung api dan sedimen danau. Di antara tanah purba dan batuan sedimen terbawah Cekungan Bandung itu ada banyak lapisan abu gunung api sebagai penanda adanya kegiatan gunung api yang mengawali pembentukan Danau Bandung. Adanya aliran air Sungai Citarum yang terbendung akibat lontaran batuan Gunung Sunda disebut-sebut ikut mengisi cekungan raksasa itu.
Geolog dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Eko Yulianto, mengatakan, terjadinya danau yang merendam Kota Bandung itu melalui beberapa tahap dan terakhir terbentuk sekitar 20.000 tahun lalu.
Konon, raibnya danau itu disebabkan kebocoran. Namun, ada yang berargumen itu diakibatkan pendangkalan karena adanya material yang terbawa ke danau dan mengendap.
Menurut Eko Yulianto, endapan danau purba itu pula yang menyebabkan kawasan Cekungan Bandung bertanah lunak.
Sutikno Bronto dan Udi Hartono mencurigai Cekungan Bandung sebagai sistem kaldera gunung api jamak. Terdapat pola menyerupai busur mulai dari Cianjur-Jatiluhur di sebelah barat laut, Subang di bagian utara dan timur laut, serta Gunung Tampomas-Majalengka di sebelah timur laut. Pola kelurusan ini dikenal sebagai patahan Bandung Raya yang terbentuk dari gabungan Patahan Cimandiri, Karawang, Subang, dan Baribis. Di selatan sistem patahan itu terdapat patahan lain seperti Padalarang, Lembang, Tampomas, dan Kuningan-Cilacap.
Pola cembung itu menunjukkan adanya gaya yang bersumber dari satu tempat lalu menyebar. Salah satu dugaannya ialah keberadaan gaya vertikal dari bawah Cekungan Bandung dan sekitarnya. Gaya tegak lurus itu diduga berasal dari batuan dasar yang kemungkinan berbentuk benua kecil di bawah Bandung. Perkiraan lainnya ialah magma yang membeku atau justru sedang membangun tenaga.(Tim Penulis Ekspedisi Cincin Api)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.