Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badai Matahari Dahsyat Meluncur Menuju Bumi

Kompas.com - 09/03/2012, 01:52 WIB

Washington, Kamis - Badai geomagnetik terbesar hasil aktivitas Matahari sedang melaju cepat menuju Bumi, Kamis (8/3) pagi waktu Amerika Serikat. Badai berkecepatan 7,2 juta kilometer per jam ini berpotensi mengacaukan suplai listrik, navigasi udara (penerbangan pun terganggu), sinyal telepon seluler, GPS, dan satelit ruang angkasa.

Sebagian warga Bumi menghubungkan fenomena ”menakutkan” ini dengan ramalan suku Maya, Meksiko, tentang hari kiamat pada akhir 2012. Namun, para ahli masa kini hanya mengatakan, badai Matahari itu sebagai gejala aneh.

Harlan Spence, pakar ilmu falak Universitas New Hampshire, mengatakan, ”Ini pertanda jelas, Matahari sedang menggeliat.”

Badai terdiri atas segumpalan besar awan partikel merah membara. ”Ini mungkin badai terkuat dalam hampir enam tahun dan mungkin lebih intens dari badai serupa pada akhir Januari,” kata Joseph Kunches, ahli cuaca dari National Oceanic and Atmospheric Administration AS.

Gangguan tata surya tersebut terdiri atas tiga tahap. Pertama, dua jilatan lidah api besar secepat kilauan cahaya telah mencapai Bumi, Selasa malam. Semburan dua lidah api raksasa itu dapat merusak sistem gelombang radio.

Kedua, radiasi Matahari menghantam medan magnet Bumi, Rabu. Dampaknya buruk pada lalu lintas udara, terutama di dekat kutub serta satelit dan astronot yang sedang berada di ruang angkasa. Fase ini bisa berlangsung selama beberapa hari.

Pada fase ketiga, gumpalan awan plasma tersembur dari pelontar massa lingkaran cahaya di sekitar matahari yang pada dasarnya sebagian besar berasal dari atmosfer matahari. Fenomena ini akan tiba di Bumi, Kamis pagi waktu AS atau Jumat WIB.

Akibat dari fase ketiga ini berdampak buruk pada sejumlah medan penting, misalnya terganggunya listrik, kegiatan pertanian, dan koneksi internet (termasuk sistem internet perbankan); serta rusaknya sistem satelit, jaringan pipa minyak, pengukur tanah, dan GPS berakurasi tinggi pada pengeboran minyak.

Selain kemungkinan gangguan terhadap barang elektronik, peristiwa itu juga bisa menjadi pemandangan aurora borealis waktu malam di pertengahan garis lintang, terutama terlihat di Asia Tengah. Di AS bisa mencakup New York, Illinois, dan Iowa.

Kunches mengatakan, komponen geomagnetik badai Matahari mungkin saja tiba lebih awal karena mengikuti badai sebelumnya yang telah meninggalkan Matahari, Minggu lalu.

(AFP/AP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com