Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sperma Pintar Kalkulus

Kompas.com - 08/03/2012, 19:52 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

DRESDEN, KOMPAS.com - Sperma yang diproduksi oleh laki-laki memang cuma punya tugas menemukan sel telur dan membuahinya. Namun, penelitian terbaru membuktikan bahwa untuk melakukan tugas itu, sperma mesti pandai melakukan perhitungan kalkulus.

Luis Alvarez dan rekannya dari Max Planck Institute for Physics of Complex Systems di Dresden dan University of Gottingen menemukan bukti baru itu dalam penelitian di sebuah laboratorium di wilayah Bonn, Jerman. Mereka menyatakan bahwa dalam membantu tugas sperma, sel telur memproduksi molekul penarik yang memicu perubahan konsentrasi kalsium dalam sel sperma. Ion kalsium menentukan gerakan ekor sperma, memungkinkan sperma melakukan manuver.

Sebelumnya, dipercaya bahwa gerak sperma dipengaruhi oleh konsentrasi kalsium. Jika konsentrasi kalsium tinggi, ekor sperma bergerak secara simetris, membentuk lintasan gerak dengan kelokan tajam. Ketika konsentrasi kalsium rendah, ekor sperma bergerak secara simetris dan membentuk lintasan spiral.

Lewat penelitian ini, Alvarez menemukan bahwa gerakan sperma tidak dipengaruhi oleh konsentrasi kalsium itu sendiri, tetapi oleh perubahan konsentrasi kalsium. Sperma harus membaca perubahan kalsium yang terjadi.

"Lebih sederhananya, sperma bisa melakukan hitungan kalkulus. Bagaimana mereka melakukannya, itu masih belum jelas," ujarnya dalam keterangan di situs Max Planck Society, Rabu (7/3/2012).

Ilmuwan menduga, kemampuan sperma membaca perubahan konsentrasi kalsium disebabkan adanya dua protein pembantu. Kalsium cepat membentuk ikatan dengan satu protein, sementara cenderung lambat dengan yang lain. Dengan membandingkan kalsium yang diikat keduanya, perbedaan konsentrasi kalsium bisa dibaca.

Pertanyaannya, mengapa mekanismenya begitu repot? Konsentrasi molekul penarik dan kalsium di dekat sel telur tergolong tinggi. Ilmuwan menduga bahwa kemampuan membaca perubahan kalsium harus dimiliki agar sperma tetap bisa bereaksi dalam konsentrasi kalsium tinggi. Ke depan, ilmuwan akan mempelajari bagaimana sel-sel lain dalam tubuh menggunakan kalkulasi kimiawi untuk menjalankan fungsinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com