JAKARTA, KOMPAS.com — Peristiwa bunuh diri yang dilakukan Rio Setyawan, siswa SMP 141 Mampang, Jakarta Selatan, membuat Dinas Pendidikan DKI Jakarta prihatin. Hingga saat ini, Dinas Pendidikan DKI ikut berupaya mengumpulkan informasi dan menelusuri penyebab kejadian tersebut dari pihak sekolah yang bersangkutan.
"Saya prihatin ada siswa sekolah yang meninggal di usia yang masih sangat muda. Saya berharap tidak ada lagi yang berikutnya," kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Taufik Yudhi Mulyanto saat dihubungi Kompas.com, Kamis (1/3/2012).
Dia menjelaskan bahwa kejadian yang menimpa Rio itu merupakan peristiwa yang sifatnya kasuistik. Karena itu, dia mengungkapkan, tidak ada kebijakan khusus untuk peristiwa ini. Terlebih lagi sistem pendidikan di Jakarta sudah dirancang dengan pendidikan karakter kepada siswa.
Dalam kasus tersebut, kata Taufik, ada fakta yang menggambarkan pentingnya peran pendidikan informal. Hubungan kekeluargaan patut dijadikan prioritas bersama dengan komunikasi sebagai intinya.
Taufik mengatakan, pihaknya juga harus melihat dari berbagai aspek untuk mengetahui penyebabnya.
Sebelumnya diberitakan, Rio Setyawan (15) ditemukan oleh ayahnya, Sumanto (42), tewas terikat di ventilasi kamar mandi rumahnya. Warga Jalan Damai 1, RT 04 RW 01, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, itu menduga sang anak tewas akibat gantung diri. Peristiwa tersebut kontan menarik perhatian warga sekitar dan menyebabkan terjadinya kerumunan warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.