Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuda Purba Berukuran Sebesar Kucing

Kompas.com - 24/02/2012, 20:31 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

LINCOLN, KOMPAS.com - Kuda kini menjadi salah satu mamalia berukuran besar. Namun, puluhan juta tahun lalu, ternyata ukuran kuda cuma sebesar kucing.

Palaentolog menyimpulkan hal tersebut berdasarkan hasil penelitian pada fosil gigi kuda Sifrhippus sandrae, kuda pertama yang mendiami benua Amerika.

Menurut para palaentolog, ukuran kuda yang kecil dipengaruhi oleh iklim yang panas pada periode Paleocene-Eocene Thermal Maximum sekitar 50 juta tahun lalu.

Pada periode tersebut, banyak hewan yang punah akibat suhu panas. Sementara, beberapa hewan harus beradaptasi dengan memiliki ukuran tubuh kecil.

Temperatur rata-rata global saat itu meningkat hingga lebih dari 10 derajat Celsius. Sementara, temperatur di Laut Artik adalah 23 derajat Celsius, sama dengan temperatur laut subtropis saat ini.

Berdasarkan penelitian, 56 juta tahun lalu, berat kuda hanya 5,6 kg dan menyusut lagi menjadi 3,9 kg 130 ribu tahun kemudian. Ukuran baru membesar 45.000 tahun kemudian dengan berat 7 kg.

Fenomena penyusutan tidak hanya terjadi pada kuda. Beberapa herwan lain seperti burung juga dilaporkan mengalami penyusutan.

Nah, bagaimana dengan suhu Bumi yang makin meningkat saat ini? Akankah membuat makhluk-makhluk di Bumi beradaptasi dengan menyusutkan ukuran tubuh?

Ross Secord dari University of Nebraska-Loncoln mengungkapkan bahwa ada perbedaan antara perubahan iklim di masa lampau dan saat ini.

Ia mengatakan, di masa lampau, perubahan terjadi dalam jangka waktu puluhan ribu tahun. Sementara, pemanasan yang terjadi saat ini terjadi dalam jangka waktu puluhan atau ratusan tahun saja.

"Jadi, ada perbedaan besar dalam skalanya, dan beberaa pertanyaannya adalah, apakah kita akan melihat respon yang sama, apakah hewan akan mampu menyesuaikan ukuran tubuhnya dalam beberapa abad," kata Secord seperti dikutip AFP, Jumat (24/2/2012).

Kemungkinannya, lebih banyak spesies yang punah daripada yang mampu menyesuaikan diri. Penelitian Secord dan rekannya dipublikasikan di jurnal Science, Kamis (23/2/2012).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com