YANGON, KOMPAS.com - Myanmar berjanji untuk "secara serius mempertimbangkan" untuk mengizinkan pengamat pada pemilihan umum sela 1 April mendatang, di mana Aung San Suu Kyi juga mencalonkan diri.
Janji itu disampaikan oleh Presiden Myanmar Thein Sein dalam pertemuan dengan Sekjen ASEAN Surin Pitsuwan yang berkunjung ke ibukota Myanmar, Naypyidaw, Selasa (21/2/2012). "Kami akan secara serius mempertimbangkan pengamat (pemilu) dari ASEAN... selama pelaksanaan pemilu April," kata Thein Sein.
Pemilihan umum yang akan diikuti Aung San Suu Kyi untuk kali pertama itu dipandang sebagai ujian kunci bagi komitmen pemerintah Myanmar dalam reformasi.
Pemilu 2010 yang dimenangi sekutu politik militer diwarnai keluhan soal kecurangan dan intimidasi.
Kelompok oposisi tidak bisa mengancam partai berkuasa yang mendominasi parlemen meskipun mereka memenangi ke-48 kursi yang diperebutkan dalam pemilu sela April ini. Namun kemenangan Suu Kyi bakal memberi legitimasi pada parlemen.
Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang dipimpinnya menang besar dalam pemilu 1990, namun junta saat itu tidak memberi peluang partai itu untuk mengambil kekuasaan.
Saat itu Suu Kyi menjadi tahanan rumah. Dia dibebaskan dari penahanan beberapa hari setelah pemilu 2010.
Pemilu sela yang akan dilangsungkan dua bulan lagi itu untuk mengisi posisi-posisi yang ditinggalkan para politikus yang dipilih menteri atau wakil menteri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.