Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Myanmar Gugat Pendeta Buddha

Kompas.com - 19/02/2012, 20:08 WIB
Wisnu Dewabrata

Penulis

NAYPYIDAW, KOMPAS.com — Pemerintah Myanmar, Minggu (19/2/2012), berencana secara resmi menggugat pendeta Buddha yang juga tokoh perlawanan Myanmar, Shin Gambira (33), secara hukum ke pengadilan. Gambira dianggap lancang dan melanggar aturan dengan membuka paksa tiga biara, yang sebelumnya disegel pemerintah, tak lama setelah dibebaskan.

Tak cuma membongkar paksa, Gambira bahkan tinggal di salah satu dari tiga biara tadi, Biara Magin, yang berlokasi di pinggiran kota Naypyidaw.

Gambira dikenal sebagai tokoh perlawanan dalam aksi protes yang digelar melawan Pemerintah Myanmar tahun 2007, "Revolusi Safron (kunyit)".

Dia memimpin Aliansi Seluruh Pendeta Buddha Burma. Tak lama setelah memimpin aksi unjuk rasa itu, dia ditangkap dan dipenjarakan dengan hukuman 98 tahun dengan 12 tahun di antaranya dalam bentuk hukuman kerja paksa.

Pada 13 Januari lalu dia termasuk dalam 651 orang tahanan politik yang mendapat pengampunan dan dibebaskan pemerintah.

Kebijakan pelepasan tahanan politik diketahui menjadi salah satu syarat yang diajukan sejumlah negara barat, termasuk Amerika Serikat, untuk mencabut sanksi dan embargo atas Myanmar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com