Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unsur Bumi Terdapat di Tiga Bintang Tua

Kompas.com - 19/02/2012, 12:53 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

MASSACHUSETS, KOMPAS.com - Ilmuwan dari Massachusets Institute of Technology (MIT) menemukan bahwa Tellurium, unsur langka di Bumi, ternyata juga terdapat di tiga bintang tua berusia 12 miliar tahun. Tellurium adalah unsur kimia yang bersimbol Te pada sistem periodik tabel, bersifat racun ringan dan memiliki kenampakan seperti timah.

Tellurium dideteksi dengan data spektograf Teleskop Antariksa Hubble yang memisahkan cahaya bintang berdasarkan panjang gelombangnya. Jika unsur itu terdapat pada bintang, maka sebuah titik akan tampak pada data spektograf, menunjukkan bahwa unsur tersebut menyerap cahaya bintang dengan panjang gelombang tertentu.

Berdasarkan analisis, sebuah titik ternyata dijumpai pada area panjang gelombang sinar ultraviolet. pada panjang gelombang yang cocok dengan wilayah penyerapan Tellurium. Hal ini menunjukkan bahwa Tellurium memang terdapat pada tiga bintang yang usianya hanya sekitar 1 miliar lebih muda dari semesta itu.

Ilmuwan selanjutnya melihat perbandingan kelimpahan unsur Tellurium dengan Barium dan Strontium, unsur berat lainnya. Ada sebuah teori yang menyatakan bahwa unsur-unsur berat (pada sistem periodik tabel ada di bagian bawah) hanya terbentuk lewat ledakan bintang yang langka serta ekstrim.

Hasil perbandingan menunjukkan bahwa rasio Tellurium, Barium dan Strontium sama. Anna Frebel, asisten profesor astrofisika di MIT yang terlibat penelitian ini mengatakan bahwa hal tersebut mendukung teori yang mengatakan bahwa hanya supernova langka yang bisa menciptakan unsur berat.

"Anda bisa menghasilkan besi dan nikel lewat supernova biasa yang ada di mana pun di semesta. Tapi, unsur-unsur berat seperti ini hanya bisa dihasilkan oleh supernova yang sangat istimewa. Tambahan unsur lain akan membantu kita memahami kondisi astrofisika dan lingkungan dibutuhkan dalam proses ini" ungkap Frebel.

Jennifer Johnson dari Ohio State University yang tidak terlibat penelitian mengatakan bahwa Tellurium adalah unsur yang sulit dideteksi karena menyerap cahaya pada spektrum ultraviolet. Menurutnya, penemuan ini adalah langkah besar untuk memahami unsur yang paling sulit dipahami."

Sementara, tentang tujuan penelitian Tellurium, Frebel seperti dikutip Physorg, Jumat (17/2/2012) mengatakan, "Kami ingin memahami evolusi Tellurium dan unsur lainnya. Di Bumi, semua tersusun atas karbon dan berbagai macam unsur lainnya. kami ingin mengetahui bagaimana Tellurium bisa terdapat di Bumi."

Frebel sendiri akan terus melanjutkan penelitiannya dengan melihat keberadaan unsur lain seperti Selenium, yang juga belum terdeteksi di semesta. Upaya ini adalah bagian dari memahami bagaimana alam semesta terbentuk dan makin kaya akan elemen. Hasil penelitia Frebel tentang Tellurium dipublikasikan di Astrophysical Journal Letters bulan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com