Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggal Enam Kelompok Belum Tandatangani Gencatan

Kompas.com - 16/02/2012, 13:54 WIB
Wisnu Dewabrata

Penulis

NAYPITYAW, KAMIS.com- Menteri Transportasi Kereta Api yang juga ketua tim negosiator pemerintah Myanmar, Jenderal (Purn) Aung Min, Rabu (15/2/2012), menyebutkan, hingga saat ini kesepakatan gencatan senjata telah berhasil diraih pemerintah dengan sebagian besar kelompok pemberontak etnis minoritas yang ada di Myanmar.

Sebanyak 16 kelompok pemberontak telah menandatangani perjanjian gencatan senjata dengan pemerintah. Dengan begitu, tambah Min, tinggal enam kelompok pemberontak lagi yang telah dinegosiasi termasuk Pasukan Kemerdekaan Kachin (KIA), salah satu kelompok pemberontak berkekuatan besar.

Min juga merinci, pada 1 Maret mendatang penandatanganan perjanjian gencatan senjata antara pemerintah Myanmar dan kelompok pemberontak Kayah Nationalities Progressive Party (KNPP) sementara lima kelompok kecil lainnya juga telah menyatakan kesiapan dan kesediaan mereka.

Meski begitu, Min menolak menanggapi konflik dan pertempuran yang masih terus terjadi antara militer Myanmar dan kelompok Kachin padahal Presiden Thein Sein telah memerintahkan militer menghentikan serangan mereka.

Min lebih lanjut juga membantah adanya campur tangan dari penguasa masa lalu Jenderal Senior Than Shwe, yang memimpin dengan tangan besi selama 18 tahun terakhir. "U (sebutan penghormatan) Than Shwe sudah benar-benar pensiun. Kami tidak perlu lagi mengikuti perintah dan pengaruhnya. Tidak pernah lagi ada kontak (dengan Than Shwe). Dia sekarang sibuk membaca buku. Semasa berkuasa dia tidak sempat melakukan itu. Sekarang di sebelah rumahnya ada sebuah perpustakaan besar," ujar Min.

Lebih lanjut Min menyatakan, Myanmar berutang besar pada Shwe, yang telah berjasa membawa Myanmar dalam proses transisi damai dari pemerintahan rezim militer ke sipil beberapa waktu lalu.

Min juga yakin, Shwe sudah senang dengan kondisinya sekarang, memantau dari kejauhan perkembangan situasi yang terjadi di Myanmar. Shwe dan juga Junta Militer mundur dari peta perpolitikan Myanmar 30 Maret lalu, yang kemudian diikuti dengan masa transisi menuju pemilihan umum 20 November 2010.

Hasil pemilu membentuk parlemen dan pemerintahan sipil saat ini di negeri tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com