Sekadau, Kompas
Sebaliknya di Gorontalo harga vanili jatuh drastis dari
Laurensius Turut (64), petani karet di Desa Nanga Mahap Kecamatan Nanga Mahap Kabupaten Sekadau Kalbar, mengatakan, harga terus bergerak naik sejak Desember lalu.
”Desember 2011 lalu, harga karet turun cukup banyak. Semula, harga karet
Selain karet
Kenaikan harga karet di Sekadau dipicu oleh berkurangnya stok di pabrik-pabrik pengolahan dan berkurangnya produksi. ”Setiap masuk tahun baru Imlek, harga karet memang selalu naik karena bos-bos Tionghoa yang sering membeli getah libur sehingga pasokan ke pabrik berkurang,” ujar Turut.
Saat musim hujan seperti ini, produksi getah karet juga berkurang karena petani tidak bisa menyadap karet. Di Nanga Mahap, para petani hanya bisa menyadap 3-4 hari dalam seminggu sehingga rata-rata produksi 20 kg per hektar per hari turun menjadi 15 kg per hektar per hari.
Kepala Dinas Perkebunan Kalbar Hiarsolih Buchori mengatakan bahwa daerahnya belum terpengaruh oleh tren penurunan permintaan internasional terhadap berbagai komoditas perkebunan.
Gubernur Kalbar Cornelis mengemukakan, permintaan akan produk olahan dari komoditas perkebunan di Kalbar, seperti minyak kelapa sawit mentah (
Sementara itu, warga Desa Dulamayo, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, membiarkan tanaman vanili dan cengkeh mereka tidak terurus. Pasalnya, harga vanili dan cengkeh terus-menerus merosot. Ribuan batang tanaman vanili dan ratusan pohon cengkeh di Desa Dulamayo saat ini tidak terawat. Sebagian dari kedua jenis tanaman tersebut mati tak terurus. Bahkan, ada warga yang menebang tanaman vanili atau cengkeh untuk diganti dengan tanaman kemiri.