Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Geologi Kupas Gunung Purba

Kompas.com - 04/02/2012, 09:48 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com--Badan Geologi Kementerian ESDM bekerja sama dengan Ikatan Ahli Geologi Indonesia Jabar Banten menggelar Geo Seminar "Geologi dan Arkeologi Gunung Purba Jabar" di Auditorium Badan Geologi di Bandung, Jumat.

Seminar yang dihadiri oleh insan geologi dan arkeologi dari berbagai kalangan itu mengupas secara khusus atau studi kasus Gunung Padang, Gunung Sadahurip, dan Gunung Lalakon yang disebut-sebut sebagai timbunan piramida.

"Silakan saja mereka yang menyatakan pendapat adanya piramida di Gunung Sadahurip dan Gunung Lalakon, kami tunggu keseriusan penelitian mereka. Namun, secara keilmuan geologi dan arkeologi  tidak bisa memberikan pembenaran alasan yang mereka sampaikan," kata Peneliti Badan Arkeologi (Balar) Bandung, Luthfy Yondri, dalam paparannya.

Menurut Luthfy, berdasarkan disiplin ilmu yang dimilikinya tidak menemukan adanya lintasan budaya piramida di Indonesia.

Yang ditemukan dalam beberapa situs tertua di Indonesia, seperti di Situs Gunung Padang adalah bangunan punden berundak.

"Bangunan tertua di Indonesia berbentuk punden berundak, dan beda dengan struktur piramida," kata Luthfy.

Hal sama juga diungkapkan oleh peneliti Geologi Prof Dr Sutikno Bronto dan Sudjatmiko yang menyebutkan, secara ilmu kebumian, alasan dari tim yang mengatasnamakan Tim Katastopik Purba itu tidak relevan.

"Kalau memang penasaran, silakan gali sebagai sampel, namun jangan sampai lapisan batuan dianggap bronjong penutup dinding piramid, " kata Sudjatmiko.

Dari sisi pengembangan ilmu kebumian, pembelajaran geologi berdasarkan pandangan geologi gunung api mampu mengidentifikasi adanya gunung api purba.

Gunung api purba adalah gunung api yang sekarang sudah mati, bahkan sudah terkikis sangat lanjut sehingga fitur fisis tubuh gunung api sudah tidak sejelas gunung api aktif masa kini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com