Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Trulek Jawa Kian Mengkhawatirkan

Kompas.com - 01/02/2012, 19:42 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lahan basah menjadi ekosistem penting bagi burung air. Kerusakan lingkungan lahan basah membuat keberadaan burung air terdesak.

Dwi Mulyawati, Biodiversity Officer Burung Indonesia mengatakan, salah satu jenis burung air yang nasibnya mengkhawatirkan di lahan basah adalah Trulek Jawa (Vanellus macropterus). "Burung yang hidup di Pulau Jawa ini dikhawatirkan mendekati kepunahan," katanya.

Dwi, dalam keterangan lewat email kepada Kompas.com, Rabu (1/2/2012), menjelaskan bahwa Trulek Jawa memiliki kebiasaan tinggal di wilayah rawa yang luas, muara sungai serta genangan air di lahan basah saat musim hujan. Perburuan, penangkapan dan hilangnya habitat alami merupakan ancaman utama terhadap populasinya yang tergolong kecil.

"Burung yang termasuk salah satu paling langka di dunia ini terakhir kali terlihat tahun 1939 di Pantai Meleman, pesisir selatan Jawa. Sejak itu tidak terlihat lagi kehadirannya," papar Dwi.

Pemerintah Indonesia telah menetapkan Trulek Jawa sebagai hewan dilindungi sejak tahun 1978 dan kini berstatus Kritis. Ilmuwan sampai saat ini masih terus melakukan survei di sepanjang pesisir pantai maupun lahan basah di Pulau Jawa untuk menemukan kembali keberadaan burung tersebut.

Status burung Trulek Jawa menegaskan kembali perlunya pelestarian lahan basah. Diperkirakan luas lahan basah Indonesia adalah 20 persen dari luas daratan atau mencapai 40 juta hektar. Namun, kini jumlahnya terus menyusut.

Dwi menjelaskan, pembangunan dan pengelolaan lingkungan yang tidak menghiraukan kelestarian lahan basah sepatutnya diperhatikan kembali. Apalagi dengan adanya momen 2 Februari sebagai Hari Lahan Basah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com