Denpasar, Kompas
Hal itu dikemukakan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Bambang Tejasukmana dalam pertemuan Kelompok Kerja Operator Stasiun Bumi Landsat ke-40, Senin (30/1), di Bali.
Pertemuan itu dihadiri peserta dari beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Argentina, Brasil, China, Jepang, Rusia, Australia, Italia, dan India.
Satelit Landsat 8 nantinya akan menggantikan satelit Landsat 7 yang rusak sejak 2003. Selama ini citra yang dihasilkan satelit Landsat 7 terpotong-potong sehingga tak sempurna.
”Kami menyiapkan antena dan alat pengolahan baru,” kata Bambang. Peralatan yang sudah ada harus dimodifikasi karena satelit Landsat 8 mampu menghasilkan citra yang lebih detail dibandingkan satelit Landsat generasi sebelumnya.
Lapan sebagai salah satu operator stasiun bumi Landsat berencana mengakuisisi data Landsat itu dengan biaya 100.000 dollar AS (hampir Rp 898 juta) per tahun. Dengan mengakuisisi data, Lapan akan lebih cepat mendapatkan data terbaru untuk selanjutnya diolah. Satelit Landsat 8 memiliki kemampuan menangkap citra sebuah wilayah yang sama setiap 16 hari.
Bambang menjelaskan, data dari satelit Landsat ini akan sangat membantu pemerintah daerah menjaga lingkungan. Hal itu, misalnya, Lapan telah mengolah data pemantauan hutan di Pulau Kalimantan dan menemukan bahwa lebih dari dua juta hektar hutan di pulau itu hilang selama 8 tahun. Pada tahun 2001, Kalimantan memiliki hutan seluas 34,35 juta hektar dan menyusut menjadi 32,16 hektar tahun 2008.
Deputi Bidang Penginderaan Jauh Lapan Taufik Maulana menambahkan, selama ini sejumlah instansi pemerintah mencari data satelit secara mandiri sehingga memboroskan anggaran dan tak dapat digunakan oleh instansi pemerintah lain. Saat ini sedang dirancang instruksi presiden mengenai koordinasi penyediaan, pengolahan, dan distribusi data satelit.
”Dengan inpres itu, instansi pemerintah nantinya wajib menggunakan data satelit yang disediakan Lapan dengan standar sama,” kata Taufik.
Lapan juga sanggup melayani permintaan data satelit yang membutuhkan resolusi tinggi.(DEN)