Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembelian Tank Leopard Ditolak oleh DPR

Kompas.com - 14/01/2012, 03:23 WIB

Jakarta, Kompas - Rencana pemerintah membeli sekitar 100 unit tank Leopard 2A6, bekas dari angkatan bersenjata Belanda, ditolak Dewan Perwakilan Rakyat. Selain tidak cocok untuk kondisi geografis Indonesia, pembelian tank bekas itu juga dinilai tak pernah direncanakan sebelumnya.

Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP) Tubagus Hasanuddin di Jakarta, Kamis (12/1), menjelaskan, mayoritas fraksi di Komisi I DPR menolak rencana pembelian tank Leopard itu. Tank Leopard tidak cocok dengan kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan.

Menurut dia, tank Leopard cocok untuk negara kontinental dengan daratan yang luas, seperti wilayah gurun pasir. Tank itu memiliki kemampuan tembak hingga 6 kilometer. Yang cocok untuk wilayah Indonesia adalah jenis tank dengan kemampuan menembak lurus dengan jarak 1-2 kilometer.

Selain itu, kata anggota Komisi I dari Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN), Teguh Juwarno, tank dengan bobot 62 ton itu juga tidak akan leluasa bermanuver. Apalagi, jembatan di Indonesia umumnya hanya bisa menampung beban sekitar 40 ton.

Alasan lain yang dinilai prinsipil adalah pembelian tank Leopard tidak pernah direncanakan sebelumnya. ”Pembelian tank ini tidak pernah muncul dalam perencanaan Kementerian Pertahanan dalam pembelian peralatan utama sistem persenjataan (alutsista),” kata Teguh.

Komisi I DPR khawatir, tank itu hanya akan menjadi pajangan atau dipamerkan saat parade hari ulang tahun TNI. Sebab, tank itu tidak mungkin cocok digunakan untuk upaya pertahanan.

Hasanuddin menjelaskan, biaya pembelian tank bekas itu dialokasikan dari dana pinjaman luar negeri sebesar 6,5 juta dollar Amerika Serikat. Komisi I DPR berharap, jika pemerintah tetap akan membeli tank, sebaiknya membeli jenis lain yang lebih cocok dengan kondisi geografis negeri ini. (NTA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau