Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kluster Galaksi Gemuk Bermassa 2 Kuadriliun

Kompas.com - 11/01/2012, 15:05 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

TEXAS, KOMPAS.com — Para astronom menemukan kluster galaksi terbesar yang pernah ada dengan Chandra X-Ray Observatory milik NASA. Kluster galaksi itu sungguh besar hingga disebut El Gordo atau Si Gemuk.

Massa kluster galaksi tersebut mencapai 2 kuadriliun kali matahari. Jumlah itu dinyatakan dengan angka 2 yang diikuti oleh 15 angka nol di belakangnya (2.000.000.000.000.000) alias kali 1.000 triliun.

Kluster galaksi itu sejatinya bernama ACT-CL J0102-4915. Jarak kluster galaksi itu 7 miliar tahun cahaya dari Bumi. Sementara umur kluster galaksi itu kira-kira 13,7 miliar tahun.

Gas di El Gordo bisa mencapai temperatur 200 juta derajat celsius, berdasarkan observasi Chandra di Very Large Telescope di European Southern Observatory, Cile.

"Kluster ini adalah yang paling masif, panas, dan menghasilkan paling banyak sinar-X dibanding kluster lain yang jaraknya sama atau lebih jauh," kata Felipe Menanteau, pemimpin penelitian.

Panas dan galaksi di El Gordo terkonsentrasi pada dua daerah, yang memberi petunjuk bahwa El Gordo merupakan gabungan antara dua kluster galaksi yang berbeda.

"Galaksi bergerak di dalam kluster dengan kecepatan 3 mil per jam," imbuh John Patrick Hughes, rekan Menanteau. Hughes dan Menanteau berasal dari Rutgers University.

Proses penggabungan kluster galaksi yang membentuk El Gordo tergantung pada materi gelap dan energi gelap. Karenanya, El Gordo bisa menjadi pintu untuk mempelajari materi gelap.

Ukuran dan jarak El Gordo memang luar biasa. Namun, baik ukuran maupun jarak masih sesuai dengan model Big Bang. Peristiwa Big Bang sendiri juga terjadi 13,7 miliar tahun lalu.

Hughes mengatakan, "Kluster galaksi raksasa seperti ini adalah target penemuan kita. Kita ingin melihat apakah kita memahami bagaimana obyek ekstrem ini terbentuk dengan model kosmologi yang ada saat ini."

Hasil penelitian Menanteau dan Hughes dipresentasikan dalam pertemuan American Astronomical Society di Austin, Texas, Selasa (10/1/2012). Penelitian juga dipublikasikan di Astrophysical Journal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com