Jakarta, Kompas -
”Masalahnya sekarang adalah merehabilitasi hutan dan menyelamatkan hutan yang masih ada,” kata Kepala Borneo Orangutan Survival Foundation Bungaran Saragih dalam simposium ”Indonesia Endangered Species Forum”, di Jakarta, Selasa (10/1).
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang hadir dalam kegiatan itu mengatakan, saatnya meminta peran swasta dunia untuk terlibat menyelamatkan hutan di Kalimantan. ”Mereka yang
Menurut Saragih, saat ini sudah direstorasi 86.000 hektar hutan untuk pelepasliaran orangutan. Kebutuhan lahan meningkat sekitar 120.000 hektar lagi.
”Peran swasta untuk merehabilitasi hutan sudah populer di Amerika Serikat. Namun, peran swasta di Indonesia masih minim,” kata Saragih.
Ketika ada pihak swasta berminat, menurut Saragih, tidak mudah mendapatkan izin rehabilitasi hutan dari pemerintah.
Mantan Menteri Pertahanan Amerika Serikat William S Cohen juga memberikan sambutan dengan topik ”Konservasi Menjadi Strategi Induk Bisnis”.
Kalla mengatakan, orangutan sebenarnya hanya gejala atau fenomena dari kebutuhan untuk menyelamatkan hutan sebagai habitat satwa itu. Saat ini hilangnya habitat menjadi ancaman utama kelangsungan hidup orangutan.