Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harimau Sumatera yang Terjerat Telah Dievakuasi

Kompas.com - 10/01/2012, 19:00 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com — Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu berhasil mengevakuasi seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang terkena jerat di Desa Mangku Rajo, Kecamatan Lebong Selatan, Kabupaten Lebong, atau 112 km dari Kota Bengkulu.

"Harimau jantan itu dalam keadaan lemas dan di sekujur tubuhnya terdapat luka-luka, diduga terkena tombak warga setempat, yang ingin membunuh harimau tersebut," kata Kepala BKSDA Bengkulu Amon Zamora di Bengkulu, Selasa (10/1/2012).

Harimau berumur 5-6 tahun itu diamankan di Kantor BKSDA Provinsi Bengkulu dan langsung dirawat dan diberi makan. Tim berhasil mengevakuasi raja rimba itu pada Senin (9/1/2012) sekitar pukul 23.00.

Amon mengatakan, harimau itu terjerat pada Minggu (8/1/2012) di kawasan hutan lindung Bukit Daun dekat areal perkebunan kopi arabika milik PT Indo Arabica Desa Mangku Rajo. Berdasarkan pengakuan warga setempat, jerat yang dipasang warga itu untuk menangkap babi hutan. Amon merasa heran karena jerat itu ada dalam kawasan hutan lindung yang menjadi lokasi lalu lintas harimau dan rusa. "Kalau babi hutan, biasanya hanya di pinggir areal perkebunan," katanya.

Petugas BKSDA dan jajaran Polres Lebong sedang menyelidiki motif pemasangan jerat tersebut. Ada dugaan unsur kesengajaan untuk menangkap harimau dan rusa. Hal itu terbukti harimau kena jerat ditombak berulang kali, tetapi hewan langka itu tidak juga mati. Di lokasi kejadian juga ditemukan enam tombak babi hutan.

Kepala Bagian Tata Usaha BKSDA Bengkulu Supartono mengatakan, kini harimau sumatera itu masih dalam perawatan karena kondisinya sangat lemah akibat kehabisan tenaga saat terkena jerat.

Supartono memperkirakan populasi harimau sumatera di Provinsi Bengkulu kurang dari 50 ekor. Keberadaan binatang buas itu terpencar-pencar dan sebagian besar berada dalam kawasan hutan belukar di sekitar perkebunan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com