Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekosistem Rusak Ancam Kelestarian Ikan

Kompas.com - 07/01/2012, 02:55 WIB

Padang, Kompas - Kerusakan ekosistem mangrove di kawasan pantai barat Sumatera mengancam kelestarian populasi ikan dan biota laut di wilayah perairan pulau tersebut. Punahnya beragam jenis fauna laut kemungkinan terjadi karena berkurangnya mangrove sebagai penyedia makanan bagi ikan serta burung dan serangga yang tengah bermigrasi.

Ketua Pusat Studi Pesisir dan Kelautan Universitas Bung Hatta Padang, Eni Kamal, Jumat (6/1), mengatakan, kini hanya tersisa sekitar 33.000 hektar kawasan ekosistem mangrove di pesisir barat Sumatera. Sebagian di Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Luasan itu tidak seimbang karena sekitar 1.200 kilometer panjang garis pesisir barat Sumatera, mulai dari Lampung hingga Aceh, bergantung pada ekosistem mangrove. Jadi, dengan kerusakan itu, hasil tangkapan nelayan turun hingga 60 persen dalam 20 tahun terakhir.

Eni menambahkan, pada era 1990-an, nelayan di kawasan Nagari Mandiangin, Kabupaten Pasaman Barat, bisa menangkap hingga 6 ton kepiting bakau per bulan. Sekarang hanya sekitar 600 kilogram per bulan.

Turunnya hasil tangkapan juga dikeluhkan nelayan di kawasan Pantai Padang, dan Pantai Bungus, Kota Padang. Namun, tidak ada nelayan yang menyadari penyebab hilangnya ekosistem mangrove dalam 20 tahun terakhir.

Menurut Eni, hilangnya ekosistem mangrove berdampak pada kehidupan biota laut dalam kawasan hingga empat mil dari garis pantai. Fakta menunjukkan, bahwa lebih dari 70 persen kehidupan di laut diawali dari ekosistem mangrove.

Kapasitas maksimal

Sementara dari Ambon, Maluku, dilaporkan, Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Ambon telah mencapai kapasitas maksimal. Kehadiran dua perusahaan ikan perlu diimbangi dengan perluasan PPN Ambon dan optimalisasi pelabuhan perikanan lainnya di Maluku.

Kepala PPN Ambon Frits Lesnussa mengatakan, berarti sekarang terdapat delapan perusahaan yang memiliki fasilitas unit pengolahan dan cold storage.

Akibatnya, PPN yang berdiri di atas lahan seluas 3 hektar tersebut telah mencapai kapasitas maksimal. ”Tertutup kehadiran perusahaan perikanan yang ingin investasi di PPN Ambon jika tidak ada perluasan areal,” tuturnya. (INK/APA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com