Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manusia Modern Lebih Rentan Dampak Badai Matahari

Kompas.com - 03/01/2012, 18:38 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Manusia modern ternyata lebih rentan terhadap dampak badai Matahari. Demikian dikatakan astrofisikawan dari Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) ketika dihubungi Kompas.com, Senin (2/1/2012) malam.

"Kita sekarang banyak tergantung pada sistem telekomunikasi yang mengandalkan satelit. Karena ketergantungan itulah, sekarang ada peringatan badai Matahari," jelas Thomas.

Menurut Thomas, energi yang dilepaskan badai Matahari bisa menembus lapisan ionosfer di atmosfer Bumi. Karena lapisan ini digunakan untuk komunikasi satelit, maka fungsi satelit saat badai Matahari besar terjadi bisa terganggu.

Apa dampak yang bisa dibayangkan? Satelit tak berfungsi, jelas. Di samping itu, manusia mungkin tak bisa lagi telepon lewat ponsel, tak bisa SMS, apalagi ber-Facebook dan Twitter.

Thomas mengatakan, syarat badai Matahari bisa berdampak signifikan pada Bumi adalah memiliki kelas Medium (M) atau Ekstrem (X) serta mengarah ke Bumi.

Dampak badai Matahari pada telekomunikasi pernah dirasakan pada tahun 2003, di mana satu satelit Jepang sempat tak berfungsi. Badai Matahari pada tahun tersebut adalah salah satu yang terbesar, terjadi setelah aktivitas Matahari memuncak tahun 2001.

Dampak badai Matahari yang lebih besar juga pernah terjadi pada tahun 1989. Akibat badai Matahari, pembangkit listrik tak bekerja dan wilayah Quebec, Kanada, gelap total selama 9 jam.

Situasi berbeda dijumpai saat badai Matahari menerjang Bumi pada tahun 1859. Saat itu, masyarakat masih menggunakan telegraf. Meski jaringan telegraf terputus saat itu, tetapi dampaknya tak akan sesignifikan bila badai Matahari menerjang Bumi saat ini.

NASA memperkirakan, bila badai Matahari tahun 1859, yang merupakan terbesar sepanjang sejarah, terjadi lagi, maka kerugiannya bisa mencapai 2 triliun dollar AS.

Lalu, apa yang harus dilakukan sekarang? Lapan dan Observatorium Bosscha sudah melakukan pemantauan aktivitas Matahari dan badai Matahari yang mungkin bisa terjadi. Hasil pantauan akan digunakan sebagai early warning system. Sementara itu, masyarakat hanya perlu waspada tanpa panik. Badai Matahari tidak akan mengakibatkan apa pun kecuali yang disebut di atas, tidak juga kiamat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Terpopuler

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau