Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jatuh, Phobos-Grunt Lintasi Indonesia

Kompas.com - 28/12/2011, 19:21 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Satelit milik Rusia, Phobos-Grunt, yang diluncurkan 9 November 2011 lalu namun gagal melaksanakan misinya akan jatuh pada awal tahun 2012.

Astronom Ma'rufin Sudibyo, Rabu (28/12/2011), mengatakan, satelit Russia-China yang gagal pergi ke Mars karena macet di orbit Bumi itu, bakal jatuh kembali ke Bumi dalam 12 Januari 2012 +/- 5,5 hari. "Dan kita di Indonesia ada di proyeksi lintasan satelit tersebut selama periode itu," kata Ma'rufin.

Meski demikian, hal tersebut tak lantas membuat satelit itu berpotensi besar jatuh di Indonesia. Ma'rufin menjelaskan, potensi jatuhnya Phobos-Grunt di daratan kecil.

"Probabilitas jatuh di daratan secara global sebenarnya cukup kecil, mungkin 1 : 1000 atau lebih. Bagi daratan Indonesia juga masih cukup kecil," jelas Ma'rufin dalam posting di akun Facebook-nya.

Walau potensi jatuhnya kecil, Ma'rufin mengajak masyarakat untuk waspada, dalam arti terus memantau pergerakan satelit rusak itu. Pergerakan Phobos-Grunt biusa diikuti di lewat situs Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) http://foss.dirgantara-lapan.or.id/orbit/.

Ma'rufin menjelaskan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan masyarakat jika satelit rusak ini nanti memang jatuh di Indonesia. Pertama, jangan menyentuh puing satelit ataupun benda yang dikenainya. Kedua, jika rumah menjadi korban, maka cek kerusakan dan segera laporkan ke Lapan agar bisa ditindaklanjuti. Lapan bisa melaporkan ke agen antariksa Rusia Roscosmos agar bisa mendapatkan ganti rugi.

Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lapan, Thomas Djamaluddin mengatkan bahwa saat ini ketinggian Phobos- Grunt adalah 189 x 250 km. Artinya, jarak terdekatnya adalah 189 km sementara jarak terjauhnya 250 km. Dalam ketinggian tersebut, belum ada yang mampu memprediksikan secara pasti lokasi dan waktu jatuhnya satelit. Jadi, tetap waspada, namun jangan termakan hoax.

Phobos-Grunt direncanakan sampai di Phobos tahun 2012 dan kembali ke Bumi tahun 2014. Wahana antariksa ini akan melakukan pengambilan sampel tanah dan batuan serta membawa sampel bakteri, tumbuhan dan hewan tak bertulang belakang. hobos adalah misi berbiaya Rp 1,5 trilliun yang sayangnya harus gagal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Terkini Lainnya

    Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
    Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
    Oh Begitu
    Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
    Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
    Oh Begitu
    Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
    Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
    Fenomena
    Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
    Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
    Kita
    Mengapa Kura-Kura Melakukan Pose Superman? Ini Penjelasan Ilmiahnya
    Mengapa Kura-Kura Melakukan Pose Superman? Ini Penjelasan Ilmiahnya
    Oh Begitu
    Apa yang Terjadi Jika Kita Mencoba Mendarat di Planet Gas Raksasa?
    Apa yang Terjadi Jika Kita Mencoba Mendarat di Planet Gas Raksasa?
    Oh Begitu
    Fosil Kepala Amfibi Raksasa Ditemukan di Texas, Mirip Karakter Film ‘Toy Story’
    Fosil Kepala Amfibi Raksasa Ditemukan di Texas, Mirip Karakter Film ‘Toy Story’
    Fenomena
    Apa yang Terjadi di Otak Seorang Psikopat? 
    Apa yang Terjadi di Otak Seorang Psikopat? 
    Kita
    Ditemukan, Bukti Ledakan Bintang Ganda yang Mengubah Pemahaman Alam Semesta
    Ditemukan, Bukti Ledakan Bintang Ganda yang Mengubah Pemahaman Alam Semesta
    Oh Begitu
    Evolusi Mamalia Tak Sesederhana yang Kita Duga, Fosil Baru Ubah Ceritanya
    Evolusi Mamalia Tak Sesederhana yang Kita Duga, Fosil Baru Ubah Ceritanya
    Oh Begitu
    Genus Baru Laba-Laba Pelompat yang Ahli Berkamuflase Ditemukan di Selandia Baru
    Genus Baru Laba-Laba Pelompat yang Ahli Berkamuflase Ditemukan di Selandia Baru
    Fenomena
    Jus Jeruk Bali Bisa Mematikan? Ini Fakta Ilmiahnya
    Jus Jeruk Bali Bisa Mematikan? Ini Fakta Ilmiahnya
    Oh Begitu
    Apakah Kita Benar-Benar Membutuhkan Amandel? Ini Penjelasan Ilmiahnya
    Apakah Kita Benar-Benar Membutuhkan Amandel? Ini Penjelasan Ilmiahnya
    Oh Begitu
    Temuan Mengejutkan: Paus Pembunuh Gunakan Rumput Laut sebagai Alat Perawatan Diri
    Temuan Mengejutkan: Paus Pembunuh Gunakan Rumput Laut sebagai Alat Perawatan Diri
    Fenomena
    Sering Mimpi Buruk Tingkatkan Risiko Kematian Dini Sebelum 75 Tahun
    Sering Mimpi Buruk Tingkatkan Risiko Kematian Dini Sebelum 75 Tahun
    Kita
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Komentar di Artikel Lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau