Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Miliar Dana Hutan Menganggur

Kompas.com - 17/12/2011, 16:36 WIB
Gesit Ariyanto

Penulis

PALANGKARAYA, KOMPAS.com- Hampir Rp 40 miliar dana untuk melindungi hutan dari penggundulan dan degradasi menunggu diakses. Dana itu disebut dana kebijakan yng disediakan pemerintah Australia dalam skema Indonesia-Australia Forest Carbon Partnership (IAFCP). Jumlah persisnya 4,3 juta dollar Australia.

Syarat utama mengakses dana itu harus terkait program Reduksi Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan atau REDD+. "Asalkan memenuhi syarat, kami akan berikan dana untuk proyek di seluruh Indonesia. Tak hanya untuk Kalimantan saja," kata Koordinator Pemerintah Australia untuk IAFCP Hanafi Guciano pada REDD Plus Retreat di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (17/12/2011).

REDD merupakan program pengurangan emisi dari sektor kehutanan untuk mengurangi paparan polutan di atmosfer penyebab pemanasan global.

Siapa saja bisa mengakses dana itu, mulai dari kalangan perguruan tinggi, LSM, hingga pemerintah. "Misalnya, untuk mendanai upaya sinkronisasi kebijakan, membangun pusat informasi proyek, atau identifikasi persoalan lain," kata Hanafi.

Penggunaan dana itu, di antaranya diharapkan dapat memastikan masyarakat sekitar hutan terjamin memperoleh manfaat dari penerapan program REDD+.

Menurut Kepala Pusat Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Kehutanan Agus Sarsito, Indonesia harus memanfaatkan berbagai peluang pendanaan untuk menyiapkan mekanisme REDD+, sebelum benar-benar diterapkan. "Agar Indonesia menjadi di antara yng pertama memperoleh manfaat dari REDD+," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau