PANGKAL PINANG, KOMPAS.com- PT Timah Tbk menghibahkan dana dan 90 hektar lahan untuk kebun raya aneka tanaman asli Kepulauan Bangka Belitung. Lahan itu juga akan dipakai sebagai kawasan konservasi hewan endemik Bangka Belitung, Mentilin atau Tarsius bancanus.
Direktur Utama PT Timah Tbk Wachid Usman mengatakan, kebun raya dan kawasan konservasi itu bagian dari Stannia Ecopark (SEP) di Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka. Total luas mencapai 734 hektar dan berdiri di lahan bekas tambang.
"Taman ini adalah perwujudan reklamasi plus atas bekas lokasi tambang," ujarnya, Kamis (15/12/2011) di Bangka, Kepulauan Bangka Belitung.
Pembangunan kebun raya akan dimulai tahun 2012. Untuk tahun depan, PT Timah Tbk menghibahkan Rp 20 miliar yang bersumber dari dana reklamasi lahan bekas tambang dan program tanggung jawab sosial kemasyarakatan.
Sebanyak Rp 5 miliar akan dipakai untuk pembuatan fasilitas dan sarana pendukung. Sisanya untuk penanaman aneka tumbuhan.
Ketua Tim Konsultan SEP Soeryo Adiwibowo mengatakan, kawasan konservasi tarsius akan menempati lahan 25 hektar. Tim konsultan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) tengah merancang kawasan yang mirip habitat asli Mentilin.
"Sekarang perancangan sedang dituntaskan. Khusus kawaran konservasi dirancang agak lebih tertutup dibandingkan kawasan lain di taman ini. Tetapi, tetap tidak ada pagar buatan untuk membatasi dengan lingkungan sekitar," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.