Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penurunan Luasan Lahan Gambut Diprotes

Kompas.com - 12/12/2011, 04:33 WIB

Jakarta, Kompas - Revisi pertama Peta Indikatif Penundaan Izin Baru hutan dan gambut diprotes karena memperkecil luasan gambut sekitar 4,5 juta hektar. Hasil revisi itu menimbulkan dugaan mengakomodasi kepentingan bisnis.

Namun, tudingan itu dibantah Kementerian Kehutanan yang menegaskan revisi itu didasarkan survei lapangan.

Direktur Eksekutif Greenomics Elfian Effendi, Sabtu (10/12), di Jakarta, mengecam pengurangan lahan gambut pada    revisi pertama Peta Indikatif Penundaan Izin Baru (PIPIB) yang diluncurkan 8 Desember 2011. Pengurangan luasan gambut di Sumatera, Kalimantan, dan Papua.

Pada PIPIB, awal luasan gambut mencapai 10,7 juta hektar yang dimasukkan dalam paket moratorium pemberian izin baru. ”Ini kado terburuk dari Indonesia untuk konferensi perubahan iklim,” katanya. Konferensi perubahan iklim berakhir Sabtu lalu di Durban, Afrika Selatan.

Ia menduga hilangnya 4,8 juta ha lahan gambut terkait erat urusan bisnis. Studi Greenomics, peraturan perundangan kehutanan Indonesia sangat mengakomodasi kepentingan bisnis, bukan mengutamakan kepentingan hutan dan masyarakat sekitar hutan.

Koreksi data

Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan Hadi Daryanto menjelaskan, pada peta PIPIB pertama luasan gambut memakai data Wetland International 2000-2002. Setelah disurvei dan dicek ke lapangan oleh Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat Kementerian Pertanian terdapat perbedaan data.

Hadi menolak tudingan pengurangan lahan gambut karena desakan dan mengakomodasi kepentingan pengusaha. ”Ada semacam koreksi data. Tak mungkin 4,8 juta hektar dibabat pengusaha dalam enam bulan sejak PIPIB diluncurkan,” ucapnya.

Seperti diberitakan Kompas, 9 Desember 2011, revisi pertama PIPIB terjadi perubahan data dibandingkan PIPIB yang ditetapkan Mei 2011. Pada revisi pertama, lahan gambut berkurang dari 10,68 juta hektar menjadi 5,92 juta hektar.

Luas hutan lindung berkurang 118.912 hektar (dari 29,7 juta hektar menjadi 29,6 juta hektar). Luas hutan alam primer naik 1,2 juta hektar (dari 7,2 juta hektar menjadi 8,4 juta hektar). Luas hutan konservasi bertambah 100.000 hektar (dari 21,6 juta hektar menjadi 21,5 juta hektar).

(ICH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com