Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Enggak Bisa Cari Bukti Pembantaian Orangutan?

Kompas.com - 06/12/2011, 19:23 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembantaian orangutan terus terjadi sementara langkah penegakan hukum masih belum serius. Hingga saat ini, belum ada pelaku dan pihak terkait pembantaian orangutan yang divonis. Salah satu alasan yang diungkapkan adalah kesulitan untuk menemukan bukti dan saksi.

Untuk itu, Juru Kampanye center for Orangutan Protection (COP), Hardi Baktiantoro, menyerukan pada pemerintah, Kementerian Kehutanan dan kepolisian untuk membongkar data di pusat rehabilitasi orangutan dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk menemukan bukti.

"Kunci penyelamatan orangutan ada di pusat rehabilitasi orangutan dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam. Volunteer-volunteer penyelamat oranguta-lah yang paling mengetahui dan melihat langsung pembantaian ini." jelas Hardi.

Hardi, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (6/12/2011) menambahkan bahwa bukti pembantaian orangutan juga bisa ditemukan dalam bentuk berita acara. Dari berita acara, bisa dilacak lokasi di mana orangutan berasal, termasuk pelaku dan perusahaan sawit yang mungkin terlibat.

Sejauh ini, langkah penegakan hukum pada pelaku pembunuh orangutan masih belum maksimal. Terbukti dengan adanya kasus yang belum ditindaklanjuti. Salah satu contoh adalah temuan orangutan yang mati di atas pohon wilayah konsesi PT Sarana Titian Permata 2, bagian dari Wilmar Group.

Belum adanya penegakan hukum maksimal menjadikan upaya rehabilitasi seolah tak berguna. Ditambah fakta bahwa 70 persen orangutan ada di kawasan non konservasi. "Ini seperti mengepel lantai yang basah tetapi krannya terus terbuka," cetus Hardi.

Langkah penegakan hukum adalah kunci pelestarian orangutan. Seluruh langkah konservasi sudah dilakukan, tinggal aspek hukum yang perlu ditegakkan. Jika tidak, pembunuhan orangutan akan terus berlangsung mengancam kelestarian satwa ini.

Populasi orangutan berdasarkan data tahun 2004 adalah 50.000 ekor. Hardi menjelaskan, jumlah total orangutan yang direhabilitasi saat ini ada 1.200 ekor. Setiap satu orangutan yang direhabilitasi mewakili 2 sampai 10 orangutan yang dibunuh. Jadi, perkiraan jumlah orangutan yang dibunuh ada 2.400-12.000 ekor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Terpopuler

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau