Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlalu Berani, Bantai Orangutan untuk Buka Kebun

Kompas.com - 05/12/2011, 16:05 WIB
Dwi Bayu Radius

Penulis

PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perkebunan Kalimantan Tengah, Erman P Ranan, menegaskan, tidak ada orangutan yang dibantai di Kalimantan Tengah.

"Tak ada perambahan lahan yang menyebabkan orangutan tewas. Terlalu berani jika membantai orangutan demi membuka perkebunan," ujar Erman, di Palangkaraya, Senin (5/12/2011).

Kekhawatiran pembunuhan orangutan muncul, menyusul meluasnya pembukaan lahan perkebunan di Kalteng dan pembantaian yang terjadi di provinsi lain di Kalimantan.

Erman mengatakan, sejumlah perusahaan di Kalteng justru menerapkan program International Sus tainable Palm Oil (ISPO).

Perusahaan yang menerapkan ISPO, mengelola perkebunan sawit secara berkelanjutan dan bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat.

Sebelumnya, Program Reintroduksi Orangutan Kalteng Di Nyaru Menteng (PROKT-NM) menerima sejumlah orangutan dengan luka bacok yang ditemukan di perkebunan sawit, untuk dirawat.

Selain itu, pembunuhan orangutan terjadi di Desa Puan Cepak, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Soal pembunuhan orangutan di provinsi lain, Erman tidak mau berkomentar karena berada di luar wilayah tugasnya.

"Kalau di Kalteng, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan bahkan sudah melepasliarkan orangutan di Hanau, Kabupaten Seruyan, Kalteng, pada akhir November 2011," tambahnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com