Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vertikultur, Sehat dan Hijau di Lahan Sempit

Kompas.com - 01/12/2011, 21:54 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Punya halaman dan kegiatan berkebun mungkin salah satu impian. tapi, seringkali keinginan tersebut terhambat karena hidup di gang dengan lahan yang sempit. Kini ada solusi untuk mengatasi hambatan itu, namanya vertikultur.

"Vertikultur adalah menanam secara berundak, vertikal. Ini lebih menghemat tanah, area, dan juga artistik," kata Donor Rahayu, salah satu pendiri Komunitas Halaman Organik saat ditemui di Green Festival, Kamis (1/12/2011).

Teknik vertikultur bisa dikembangkan dengan menggunakan rak, menyusun batako di pojok tembok atau lainnya. Sementara, sebagai wadah tanaman, bisa digunakan gelas plastik dari air kemasan, botol bekas sampai kemasan tetrapak.

"Banyak tanaman bisa ditumbuhkan dengan teknik ini, tidak rusak juga," kata Donor. Untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman, bisa digunakan campuran tanah dengan kompos cacing dengan perbandingan 3:1. Pemeliharannya mudah, cukup dengan disemprot air.

Dengan teknik vertikultur, maka setiap rumah tangga bisa memproduksi sayuran organik secara mandiri. Selain itu, kesehatan juga bisa diupayakan dengan herbal yang ditumbuhkan sendiri. Rumah juga lebih indah berkat tanaman hias.

"Sayuran yang bisa ditanam misalnya caisim, selada, seledri, rosemary, dan banyak lagi. Bisa dicampur dengan tanaman hias untuk mencegah hama, misalnya sanseivera, kemuning, soka, akalipa, aglonema, dan sebagainya," ungkap Donor.

Menumbuhkan sayuran, herbal dan tanaman hias dengan vertikultur adalah salah satu program Komunitas Halaman Organik. Komunitas ini baru saja resmi berdiri Oktober 2011 lalu. Pendiri lain komunitas ini adalAh suami Donor, Soeparwan Soeleman.

Keuntungan utama mengembangkan halaman organik adalah kesehatan. Rumah mendapat asupan makanan sehat, memiliki kegiatan yang sehat serta lingkungan yang juga sehat. Keuntungan lain adalah mendapat bahan pangan murah dan rumah yang asri serta indah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com