Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepiting Ungu Pemanjat Pohon dari Jawa dan Nias

Kompas.com - 20/11/2011, 17:33 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

ARIZONA, KOMPAS.com — Spesies kepiting ungu pemanjat pohon ditemukan oleh Peter Ng dari National University of Singapore dan Peter Davie dari Queensland Museum Australia. Spesies itu didapati di empat pulau di sekitar Samudra Hindia, yakni Pulau Jawa, Nias, Nicobar, dan Christmas.

Nama spesies itu adalah Labuanium vitatum. Kepiting itu diperkirakan hanya aktif pada musim hujan, malam hari, dan selama periode bertelur pada November sampai April. Ketika aktif, jenis kepiting yang ukuran karapasnya sekitar 4 sentimeter ini bisa dijumpai di pohon tepi pantai.

Spesimen dari spesies ini sebenarnya telah dikoleksi tahun 1970-an. Namun, ilmuwan saat itu melakukan kesalahan dalam identifikasi. Spesies kepiting ungu ini dideskripsikan sebagai Sesarma oceanium yang kini disebut Labuanium rotundatum.

Ng dan Davue akhirnya mengetahui bahwa Labuanium vitatum adalah spesies kompleks, memiliki ciri yang sangat sulit dibedakan dengan spesies lain yang berdekatan. Untuk menentukan kebaruan spesies itu, ilmuwan melihat kembali spesies lain yakni Labuanium papuomalesiacum.

Pembaharuan klasifikasi dalam ilmu taksonomi adalah hal biasa. Ilmuwan secara terus-menerus mengevaluasi hasil analisis dan klasifikasi untuk melihat apakah jenis tertentu masih merepresentasikan teori tentang evolusi yang berkembang.

Hingga saat ini, jumlah ilmuwan yang mengkaji kepiting dan sejenisnya masih sedikit. Bahkan dengan sekian pembaharuan yang dilakukan, pengetahuan tentang genus Labuanium secara spesifik masih sangat terbatas.

Seperti diuraikan Quentin Wheeler, ilmuwan Institute for Species Exploration di Arizona State University, di The Guardian, Minggu (20/11/2011), hingga saat ini ada 10 spesies kepiting yang masuk genus Labuanium. Empat di antaranya terdapat di wilayah Samudra Hindia. Banyak penelitian yang masih harus dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com