Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direlokasi, Badak 2 Ton Diterbangkan Helikopter

Kompas.com - 04/11/2011, 09:58 WIB

JOHANNESBURG, KOMPAS.com — Badak hitam berbobot lebih dari satu  ton itu terlihat tidak berdaya. Keempat kakinya diikat kuat-kuat. Pelan-pelan tubuhnya terangkat ketika sebuah helikopter militer mulai lepas landas. Ketika pesawat militer sudah mengudara, badak itu pun "terbang" dengan kaki berada di atas.

Begitulah para pakar World Wildlife Fun (WWF) memindahkan 19 badak dari habitat mereka di Afrika Selatan ke lokasi lain di wilayah utara negara itu. Jalan udara itu dipilih karena tidak mungkin untuk memindahkan mereka dengan menggunakan jalan darat. Rumah baru untuk para badak yang masing-masing beratnya lebih dari 1.000 kilogram.

Program pemindahan itu dilakukan untuk menyelamatkan mereka dari para pemburu. Habitat baru itu berjarak sekitar 24 kilometer dari habitat lama mereka. Dengan jalan udara, diperlukan waktu kurang lebih 20 menit.

Mula-mula badak-badak itu dibius sebelum diikat lalu dipindahkan. "Agar mereka tidak stres. Jadi mereka ditidurkan dulu, sebelum kami terbangkan ke rumah baru," kata Michael Raimondo, Direktur Lembaga Konservasi Green Renaissance.

"Kami tidak bisa mengangkut mereka dengan truk karena tempat baru itu sangat terpencil. Jadi kami menggunakan helikopter militer untuk memindahkan mereka," ujarnya.

Menurut Raimondo, sebelum operasi itu dilakukan, helikopter-helikopter yang akan digunakan menjalani pemeriksaan teknis yang menyeluruh dan melakukan beberapa kali uji coba mengingat benda yang akan diangkut kali ini sangat berat.

Dari ke-19 badak itu, beberapa di antaranya badak jantan yang panjangnya bisa mencapai 4 meter dan bobotnya sekitar 2.000 kilogram.

Saat ini badak hitam berada dalam bahaya karena diburu untuk diambil culanya. Data yang dirilis WWF mengungkapkan, 341 ekor badak hitam tewas di tangan pemburu dalam 10 bulan terakhir. Sementara tahun lalu, sebanyak 333 ekor menjadi korban perburuan liar itu.

Pemindahan yang berlangsung pekan ini itu merupakan operasi yang keempat yang dilakukan WWF. Lokasi baru untuk badak-badak itu tidak akan diungkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com