Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemukan, 3 Spesies Kelelawar Baru

Kompas.com - 01/11/2011, 08:45 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Ilmuwan menemukan 3 spesies kelelawar berhidung tabung di hutan kawasan Kamboja dan Vietnam. Penemuan tersebut dipublikasikan di Journal of Mammalogy bulan Oktober 2011.

Ketiga spesies yang ditemukan masuk dalam genus Murina. Masing-masing adalah Murina waltsoni, Murina cineracea serta Murina beelzebub. "Mereka semua memiliki bentuk hidung yang khas yang saat ini belum diketahui fungsinya," kata Gabor Csorba, pimpinan tim peneliti dari Hungarian Natural History Museum.

Seperti namanya, kelelawar berhidung tabung memiliki bentuk hidung yang menonjol seperti tabung. Jenis ini juga pernah ditemukan di Papua dan Papua Niugini. Csorba mengatakan bahwa ketiga spesies itu belum berhasil ditemukan sekian lama karena memiliki kemampuan ekolokasi yang sangat baik, membuat ilmuwan kesulitan untuk menjebaknya.

Ekolokasi adalah penentuan letak benda dengan memanfaatkan gelombang suara yang memantul dari benda itu. Kelelawar memproduksi gelombang ultrasonik yang akan terpantul ketika mengenai suatu benda sehingga kelelawar bisa mengetahui lokasinya. Ekolokasi digunakan kelelawar untuk mencari mangsa, menghindari predator dan jebakan.

"Ekolokasi yang dimiliki kelelawar itu membuatnya mampu terbang di lingkungan yang sangat rapat (hutan lebat) dan menghindari jebakan. Mereka terbang pada ketinggian yang sangat rendah, kadang hanya beberapa centimeter dari tanah, dalam manuver yang bagus," jelas Csorba seperti dikutip Mongabay, Senin (31/10/2011).

Spesies Murina waltsoni dinamai berdasarkan nama direktur Wildlife Conservation Society Asia Program, Joe Waltson. Waltson yang juga sudah sejak tahun 1994 meneliti kelelawar mengatakan, "Penelitian penting seperti ini mengkonfirmasi kekayaan biodiversitas dan meningkatkan urgensi untuk melindunginya selagi waktu masih ada."

Saat ini, banyak hutan di Asia Tenggara, termasuk Vietnam, Kamboja dan Indonesia, telah mengalami degradasi. Kondisi ini akan semakin menekan satwa liar, mengurangi habitat tempat tinggalnya. Upaya mempertahankan kualitas hutan harus dilakukan untuk menjaga kelangsungan hidup satwa liar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com