Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transistor dari Serat Kapas

Kompas.com - 27/10/2011, 20:57 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Juan Hinestroza dari Cornell University, AS, dan timnya mengembangkan transistor dari serat kapas alami. Hinestroza mengatakan, inovasi ini merupakan satu langkah maju yang bisa melandasi pengembangan perangkat elektronik yang lebih kompleks, seperti rangkaian berbasis serat kapas.

"Mengembangkan transistor dari serat kapas alami membawa perspektif baru menuju integrasi tak tampak antara elektronika dan tekstil, memungkinkan pengembangan perangkat elektronik yang bisa dikenakan," kata Hinestroza.

Penerapannya, misalnya, untuk membuat pakaian yang bisa mendeteksi secara langsung temperatur, secara otomatis memanaskan dan mendinginkan, mengukur detak jantung dan tekanan darah serta memonitor latihan fisik para atlet. "Mungkin, suatu saat kita bisa mengembangkan komputer di serat kapas," cetus Hinestroza. 

Ia memilih mengembangkan menggunakan serta kapas karena relatif murah, banyak digunakan, ringan, dan nyaman. Dalam pengembangannya, nanopartikel emas, bahan semikonduktif, dan polimer konduktif digunakan.

Langkah pertama pengembangan adalah membuat lapisan nanopartikel emas di atas serat kapas dilanjutkan dengan bahan semikonduktif dan konduktif, serta akhirnya menyematkan perangkat. Dua transistor, organic electrochemical transistor dan organic field effect transistor, juga digunakan. Keduanya adalah jenis yang banyak digunakan di beragam perangkat yang mengontrol fungsi ponsel, televisi, dan game console.

Studi ini adalah kerja sama antara Cornell University, University of Bologna, University of Caligary di Italia, serta Ecole Nationale Supérieure des Mines de Saint-Étienne di Perancis. Hasil penelitian tersebut dipublikasikan di jurnal Organics Electronics, 13 September 2011 yang lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com