KOMPAS.com — Ternyata banyak anak yang kreatif di bidang sains, termasuk mereka yang duduk di bangku SD. Muhammad Ghulam Farras dan Nadya Almaas L yang menjadi finalis National Young Inovator Award (NYIA) ke-4 yang diadakan LIPI tahun ini salah satunya. Siswa SD Muhammadiyah Manyar, Gresik, tersebut membuat Gelas Braille, gelas khusus penderita tunanetra.
"Dengan gelas ini, orang buta bisa menuang air ke dalam gelas dengan lebih mudah. Tidak perlu takut gelasnya terlalu penuh. Kalau air sudah hampi penuh, maka gelas akan berbunyi. Orang buta pun bisa tahu kalau gelas sudah hampir penuh," kata Nadya saat ditemui Kompas.com dalam pameran produknya, Senin (3/10/2011), di Gedung LIPI, Jakarta.
Gelas Braille dibuat dengan komponen sederhana sehingga Nadya dan Ghulam pun bisa melakukannya. Komponen yang membuat gelas berbunyi diambil dari speaker boneka. Bagian ini dibuka, kemudian kutub positif dan negatifnya diidentifikasi, lalu disambungkan ke kawat besi menggunakan kabel.
Kawat besi punya lengkungan sehingga bisa disematkan di bibir gelas. Bagian bawah gelas lalu disambungkan dengan bahan karton ataupun plastik. Bagian speaker boneka ditempatkan di bawah bagian sambungan itu.
Dalam inovasi lebih lanjut, Nadya dan Ghulam mendesain agar speaker dan kawat bisa dilepas sehingga penderita tunanetra tak perlu membawa gelas ke mana-mana, cukup komponen speaker dan kawat pengaitnya saja.
Menuturkan awal mula pembuatan Gelas Braille, Nadya mengungkapkan, "Saya waktu itu baca buku tentang Louis Braile. Lalu, saya baca, orang buta sulit sekali untuk menuang air ke dalam gelas. Bayangkan kalau misalnya airnya terlalu penuh, lalu tumpah, orang butanya terpeleset dan gagar otak bagaimana? Lalu, saya buat gelas ini."
Ghulam mengatakan, butuh waktu hanya satu minggu untuk membuat gelas unik ini. Ia mengaku bahwa inovasi ini sudah memenangkan penghargaan lomba di tingkat Gresik sebelum diikutkan di kompetisi NYIA LIPI. Ghulam tidak menyangka inovasinya masuk babak final. Ia berharap, gelas ciptaannya benar-benar bisa membantu banyak penderita tunanetra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.