Jakarta, Kompas
Kini hanya ada sekitar 12 taksonom kelautan, padahal minimal diperlukan 150 orang yang mendalami taksonomi di Indonesia. Mengingat wilayah kelautan Indonesia yang begitu luas dan memiliki keragaman hayati terkaya di dunia.
Untuk mengatasi kelangkaan itu, Suharsono, Kepala Masyarakat Taksonomi Kelautan Indonesia yang juga pakar taksonomi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor telah menyelenggarakan beasiswa S-2 bidang Taksonomi Kelautan.
Melalui program ini, ia mengharapkan dalam lima tahun mendatang akan dihasilkan 50 hingga 100 pakar taksonomi di Indonesia.
Selain program beasiswa, sejak 2008 LIPI juga menjalin kerja sama dengan Conservancy International, untuk sosialisasi ilmu taksonomi di empat universitas, yaitu Universitas Mataram di Lombok, Universitas Sam Ratulangi Manado, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Indonesia di Jakarta.
Dalam program sosialisasi itu juga ditawarkan program pelatihan taksonomi bagi mahasiswa biologi. Selain itu juga ditawarkan beasiswa S-2 dan S-3 bagi taksonom ke luar negeri.
Melalui proses seleksi, P2O LIPI berhasil menjaring satu peneliti dari Universitas Mataram untuk melanjutkan S-3 taksonomi di National University of Singapore.