Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saatnya Belajar kepada Simpanse

Kompas.com - 18/09/2011, 02:17 WIB

Binatang tak hanya tahu membalas budi, tapi juga membalas dendam. Film Rise of the Planet of the Apes ingin mengingatkan bahwa manusia bukanlah satu-satunya penguasa bumi. 

Simpanse-salah satu keluarga kera yang kecerdasannya paling dekat dengan manusia-telah lama menjadi kelinci percobaan untuk segala jenis riset dan pengobatan yang mengatasnamakan kepentingan manusia. 

Adalah Will Rodman (James Franco), peneliti idealis yang bekerja di sebuah perusahaan farmasi di Amerika, Gen-Sys, yang mencoba menemukan obat penawar penyakit alzheimer dengan mengembangkan rekayasa genetik retrovirus yang diujicobakan pada simpanse, di antaranya Bright Eyes. Rekayasa tersebut rupanya menimbulkan dampak mutasi yang membuat tingkat intelegensia simpanse makin tinggi. 

Bright Eyes yang baru memiliki bayi mendadak mengamuk dan mati ditembak. Namun, bayi simpanse diam-diam diselamatkan dan diserahkan kepada Will. Ia dan ayahnya, Charles (John Litgow), membesarkan bayi simpanse ini, Caesar, dengan penuh kasih sayang.

Bukan saja kecanggihan teknologi (computer generated imagery) yang membuat sosok simpanse ini memikat, melainkan juga kepiawaian aktor Andy Serkis yang berhasil ”memanusiakan” Caesar tanpa kehilangan karakter kekeraannya (Serkis adalah aktor yang memerankan tokoh Gollum pada film Lord of the Rings). Semuanya terbangun lewat sorot mata Caesar yang sangat ”berbicara”.

Ketika Caesar kecil tumbuh menjadi simpanse dewasa dan mulai haus untuk mengeksplorasi dunia di luar rumah, mulailah muncul beragam persoalan. Puncaknya adalah kemarahan kera ini terhadap tetangga mereka yang menyebalkan. Caesar pun dipindahkan ke tempat penampungan kera. Di sini sebetulnya drama itu baru dimulai.

Dunia simpanse tak ubahnya dunia manusia. Ada hukum dan aturan main yang berlaku. Ketika masuk ke lingkungan baru, Caesar diplonco dan dikerjai oleh sesama simpanse, termasuk dijadikan bulan-bulanan oleh para ”preman” simpanse. Ia pun sangat nelangsa. Kerinduannya untuk pulang digambarkan dengan mengharukan. Ia menggambar simbol di dinding yang mengingatkannya pada rumah.

Paralel dengan cerita ini adalah upaya Will untuk menemukan obat bagi ayahnya yang menderita alzheimer. Ia pun mencuri sampel yang selama ini diujicobakan pada simpanse, dan disuntikkan kepada ayahnya. Ternyata hasilnya menggembirakan. Penemuan ini membuat Gen Sys membuka kembali proyek penelitian lamanya, termasuk kembali menggunakan simpanse untuk kelinci percobaan.

Di sini Caesar baru menyadari bahwa dia bersama teman-temannya hanya menunggu giliran diangkut ke Gen-Sys. Muncullah ide pemberontakan itu, yang ia rancang dan eksekusi dengan cerdik.

Keserakahan manusia

Rise of the Planet of the Apes memang film fantasi. Tapi tetap terasa mengalir karena sejak awal kita telah digiring memasuki alam pikir Caesar dan melihat dunia dari sudut pandangnya, termasuk bagaimana proses perjuangannya menjadi pemimpin di dalam komunitas kera. Caesar telah menemukan dunianya. Ia pun menghapus gambar di kandangnya. Alhasil, ketika Will akhirnya memperoleh izin untuk mengeluarkannya dari tempat penampungan, Caesar justru memilih tinggal.

Caesar kemudian memimpin pasukan simpanse untuk melarikan diri ke hutan impian dengan menyeberangi jembatan Golden Gate. Efek khusus berhasil membuat adegan ini menjadi kolosal. Para simpanse bergelantungan di besi-besi penyangga jembatan yang tertutup kabut, juga berkelebat di antara jejeran pohon kota yang menimbulkan hujan dedaunan yang indah.

Akhir cerita mungkin bisa ditebak. Namun, tak masalah. Selain menghibur, film ini tetap relevan dengan persoalan abadi tentang keserakahan manusia dan ketidakmampuannya membaca tanda-tanda alam. (MYRNA RATNA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com