Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kotak Tua Terkait Misteri Kematian Yesus

Kompas.com - 02/09/2011, 15:48 WIB

KOMPAS.com - Otoritas Barang Antik Israel berhasil menyita kotak tua berusia 2000 tahun dengan ukiran pesan di permukaannya. Peristiwa itu terjadi 3 tahun lalu. Namun kotak tua itu ternyata berharga sebab ditengarai terkait dengan cerita mengenai kematian Yesus.

"Di luar semua keraguan, pesan yang terukir di atas kotak tua itu otentik," kata Yuven Goren, arkeolog dari Tel Aviv University yang memimpin upaya otentifikasi kotak tua berbahan batu gamping dan berhiaskan ukiran bunga roset itu.

Ukiran pesan di kotak tua itu menyebut nama salah satu imam besar yang bertanggungjawab dalam penyaliban Yesus, yakni Kayafas. Tulisan pesan itu sesuai publikasi Foxnews, Rabu (31/8/2011), "Miriam anak perempuan Yeshua putra Caiaphus (Kayafas), imam besar Maaizah dari Beit Imri."

Goren menerangkan, Maaizah merupakan klan terakhir yang disebut dari 24 ordo imam besar dari periode gereja kedua. Sementara Beit Imri menurut Goren adalah tempat dimana klan tinggal sebelum menyebar ke Galilea pada tahun 70 AD sesuai riwayat dalam Kitab Talmud.

Menurut Goren, kotak tua itu kemungkinan berasal dari komples pekuburan Lembah Elah, barat daya Yerusalem. Lokasi tersebut diketahui merupakan tempat legendaris dimana pertempuran Daud dan Goliath berlangsung. Beit Imri mungkin berada di lereng Gubung Hebron.

Penemuan kotak tua dengan ukiran pesan ini bukan pertama kalinya. Pada tahun 2002, benda serupa pernah ditemukan namun akhirnya terungkap bahwa hanya hoax. Goren sendiri menekankan bahwa kotak tua yang diotentifikasi olehnya benar, ia mampu menerangkannya secara ilmiah.

"Ketika batu terpendam selama ribuan tahun, ia dipengaruhi oleh lingkungan dan mempengaruhi lingkungannya," jelas Goren. Proses erosi, pengasaman, tumbuhnya bakteri, alga dan lumutr kerak, merupakan proses yang tak mungkin ditiru di lab. Penemuan kotak tua ini dipublikasikan di Israel Exploration Journal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau