Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belasan Desa Mengalami Kesulitan Air Bersih

Kompas.com - 11/08/2011, 02:47 WIB

Probolinggo, Kompas - Kesulitan air bersih melanda belasan desa di tujuh kecamatan di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, akibat musim kemarau ini. Warga harus antre dari pagi hingga sore hari untuk mendapatkan air bersih.

Desa-desa itu, antara lain, adalah Desa Tegalsono dan Bulujaran Kidul di Kecamatan Tegal Siwalan; Desa Tigasan Wetan, Tigasan Kulon, Malasan Wetan, dan Malasan Kulon di Kecamatan Leces; Desa Sumberkare di Kecamatan Wonomerto; Desa Liprak Kidul, Liprak Wetan, dan Gunung Geni di Kecamatan Banyuanyar; Desa Jatisari di Kecamatan Kuripan; Desa Klampok dan Sumberejo di Kecamatan Tongas; dan Desa Tulupari di Kecamatan Tiris.

Sahir (27), warga Desa Tigasan Wetan, Kecamatan Leces, Rabu (10/8) pukul 10.30 WIB, mengaku sudah dua kali bolak-balik mengangkut dua jeriken air bersih ke rumahnya. Ia membeli air dari tetangganya di Desa Tigasan Kulon yang berjarak dua kilometer dari rumahnya. Dua jeriken air tersebut seharga Rp 500.

Slamet (25), warga Desa Tigasan Kulon, mengatakan, setiap hari, dia harus antre mendapat air sejak pukul 04.00.

Belasan desa tersebut selalu mengalami kesulitan air bersih setiap musim kemarau. ”Posisi geografis desa-desa tersebut memang berada di perbukitan sehingga sampai kini PDAM belum bisa menjangkaunya,” ujar Kepala Bagian Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo Sentot Dwi Hendryono.

Pemkab Probolinggo membantu masyarakat itu dengan mengirim mobil tangki berkapasitas 6.000 liter air.

Sementara itu, musim kemarau membuat debit air di tiga danau/waduk pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Sumatera mengalami penyusutan. Akibatnya, tiga PLTA yang semula mampu menyuplai kebutuhan listrik Sumatera sebesar 357 megawatt sekarang tinggal menyumbang sekitar 100 MW.

Akibatnya, PLN yang semula berjanji tidak akan melakukan pemadaman bergilir akhirnya mencabut pernyataan itu. PLN Riau, Rabu (10/8), secara resmi memulai pemadaman bergilir yang diperkirakan bakal berlangsung sampai 25 Agustus.

”Sekarang ini, PLTA Danau Singkarak (Sumatra Barat) yang memiliki kapasitas 175 MW hanya dapat menghasilkan 36 MW. PLTA Maninjau (Sumbar) dari kapasitas 68 MW sekarang hanya 16 MW dan PLTA Waduk Kotopanjang (Riau) menghasilkan 38 sampai 50 MW dari kapasitas 114 MW. Kekurangan daya akibat pengaruh musim membuat kami harus melakukan pemadaman bergilir,” ujar Sarno, Deputy Manager Bidang Komunikasi dan Hukum PT PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau di Pekanbaru, Rabu.

Sarno mengatakan, keputusan pemadaman bergilir terpaksa dilakukan untuk mencegah kemungkinan yang lebih parah.

(BAY/DIA/SAH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com