KOMPAS.com - Tenaga surya memang salah satu alternatif yang ramah lingkungan dan cukup menjanjikan. Namun, jenis pembangkit ini memiliki kelemahan sebab hanya bisa beroperasi optimal saat sinar Matahari melimpah.
Kini perusahaan pembangkit tenaga surya berbasi di Amerika Serikat, BrighSource Energy, punya inovasi yang disebut SolarPlus. Perangkat itu adalah gabungan menara pembangkit tenaga surya dan alat penyimpan tenaga yang dibangkitkan menggunakan lelehan garam.
Menara pembangkit tenaga surya terdiri dari ribuan heliostat untuk menangkap sinar Matahari. Dan seperti pembangkit listrik umumnya, di dalamnya, terdapat turbin yang akan digerakkan oleh uap yang dipanaskan oleh sinar Matahari.
Mekanisme kerja SolarPlus sebenarnya sederhana. Saat hari terik, panas akan memanaskan dan melelehkan garam yang ada dalam sistem. Nah, di saat tak ada panas Matahari, panas garam akan dilepaskan kembali. Panas dari garam selanjutnya akan menggerakkan turbin. Dengan cara ini, pembangkit tenaga surya bisa bekerja 24 jam tanpa henti, walau tak ada sinar Matahari.
Jenis garam yang dipakai ialah Sodium nitrate dan Potassium nitrate. Seperti diberitakan oleh IEEE, Kamis (4/8/2011), untuk mengaplikasikan teknologi yang dibuat, saat ini BrightSource Energy tengah membangun Ivanpah Solar Plant berkapasitas 392 MegaWatt di gurun Mojave, Amerika Serikat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.