Kepala Badan Lingkungan
”Hutan di Gunung Tajam paling cocok untuk tempat konservasi hewan nokturnal yang aktif di malam hari itu,” kata dia di Pangkal Pinang, Senin (8/8).
Pemerintah Provinsi Babel akan membuat sejumlah kandang penampungan. Kandang itu terutama akan dimanfaatkan sebagai tempat perawatan jika ada beruk puar yang sakit atau ditangkap sementara untuk keperluan penelitian.
”Pembuatan kandang masih menunggu izin dari Kementerian Kehutanan. Kandang dan akses menuju areal kandang melewati areal hutan. Pemanfaatan kawasan hutan harus mendapat
Pemerintah Provinsi Babel akan bekerja sama dengan Komunitas Pecinta Lingkungan Belitung (KPLB) untuk mengelola kawasan konservasi tersebut. Lembaga swadaya masyarakat itu sudah mempunyai pengalaman mengelola kawasan konservasi. ”Selain di Gunung Tajam, KPLB sudah mengelola konservasi penyu di Pulau Kepayang,” ujarnya.
Amrullah mengatakan, pemerintah akan menghibahkan Rp 80 juta untuk pengembangan konservasi penyu di Pulau Kepayang. Dana itu akan dipakai untuk menambah kolam dan fasilitas pendukung penangkaran penyu di pulau tersebut.
Secara terpisah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kepulauan Babel KA Tajuddin mengatakan, peluncuran lokasi konservasi itu akan dilakukan dalam rangkaian acara puncak Sail Wakatobi-Belitong 2011. Rangkaian acara puncak tersebut akan berlangsung di Belitung, 5-12 Oktober 2011.
”Beruk puar atau mentilin atau pencilekan ditetapkan pemerintah pusat sebagai hewan khas Babel. Dengan penetapan kawasan konservasi itu akan mendukung pelestarian mentilin,” kata dia.
Untuk pembuatan fasilitas konservasi beruk puar dianggarkan Rp 100 juta. Sementara itu, konservasi penyu dianggarkan Rp 80 juta. ”Dengan anggaran terbatas ini, kerja sama berbagai pihak untuk pengembangan dan pengelolaan kawasan konservasi amat diperlukan,” kata Tajud-