JAKARTA, KOMPAS.com — Greenpeace mengatakan, lembaga itu tidak bisa ditunggangi siapa pun. Demi menjaga independensinya, Greenpeace tidak sudi dan tidak akan pernah sudi menerima dana dari pemerintah, lembaga pemerintahan, atau perusahaan mana pun.
Hikmat Suriatanwijaya dari Greenpeace menegaskan hal ini dalam suratnya kepada Redaksi Kompas.com hari Kamis (21/7/2011), menanggapi berbagai komentar sejumlah tokoh tentang Greenpeace selama ini. Antara lain pendapat anggota DPR, Effendy Choirie, yang menyatakan Komisi I DPR akan memanggil Greenpeace karena LSM ini dituding ditunggangi pihak asing.
"Saya berterima kasih karena melihat komentar itu sebagai bentuk kepedulian para tokoh terhadap masyarakat Indonesia. Karena itu, saya berharap mereka juga benar-benar bisa melihat dampak mengenaskan yang dialami masyarakat Indonesia akibat perusakan lingkungan dan melakukan sesuatu untuk menghentikannya. Tetapi saya juga khawatir tudingan-tudingan bahwa Greenpeace ingin merusak ekonomi Indonesia, ditunggangi kepentingan bisnis negara maju, dan sejenisnya, justru mencederai reputasi tokoh itu di mata masyarakat," demikian Hikmat dalam surat elektroniknya.
Hikmat mengatakan, Greenpeace tidak bisa ditunggangi siapa pun. Karena demi menjaga independensinya, Greenpeace tidak sudi dan tidak akan pernah sudi menerima dana dari pemerintah, lembaga pemerintahan, atau perusahaan mana pun. Terima kasih kepada 3 juta orang di dunia dan sekitar 30.000 orang di Indonesia yang menjadi supporter individu karena berkat mereka sampai sekarang Greenpeace masih bisa menjaga independensi dan tak bisa dibeli pihak mana pun.
Di Indonesia, aktivis-aktivis Greenpeace adalah orang Indonesia, yang tidak rela lingkungan Indonesia dirusak oleh kerakusan pihak-pihak tertentu, tidak peduli apakah perusak itu orang Indonesia atau orang asing.
Dengan keuntungan sebagai organisasi global, Greenpeace punya kekuatan melakukan kampanye global. Karena yang jelas, jika perusakan dibiarkan, kerugian dan malapetakanya akan dialami oleh orang Indonesia. Apalagi Indonesia adalah kotak harta karun flora dan fauna di mana 10-15 persen spesies di planet ini ada di Indonesia, tetapi kini terancam oleh perusakan lingkungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.