Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Makan Penyu Sulit Dihilangkan

Kompas.com - 05/06/2011, 16:41 WIB

BENGKULU, KOMPAS.com - Kebiasaan warga Pulau Enggano, Bengkulu memakan penyu saat pesta sulit dihilangkan karena sudah menjadi bagian dari adat istiadat. Yang dapat dilakukan untuk menekan laju kematian penyu yang merupakan binatang yang dilindungi akibat dikonsumsi manusia hanyalah membatasi jumlah yang dikonsumsi.

Camat Enggano Waluyo, mengatakan, melarang warga Enggano untuk tidak memakan penyu tidak bisa dilakukan sekaligus. Kebiasaan itu sudah menjadi bagian dari adat setempat. Sosialisasi harus terus dilakukan pelan-pelan.

"Yang bisa dilakukan sekarang hanyalah membatasi jumlah penyu yang dikonsumsi dalam sekali pesta. Misalnya, dalam satu pesta cukup satu penyu yang disembelih dan dihidangkan," kata Waluyo, Minggu (5/6).

Selama ini, penyu relatif mudah didapat di sekitar Pulau Enggano (90 mil laut dari Bengkulu). Biasanya daging penyu hanya disajikan dalam jamuan pesta seperti contohnya pesta pernikahan.

Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu di Enggano Regen Rais, mengatakan, beberapa waktu lalu pihaknya mencokok seorang warga Enggano yang sedang menangkap penyu. Warga tersebut tidak ditahan tetapi dilepaskan setelah disuruh untuk membebaskan penyu yang ditangkapnya.

Ketua Suku Pintu Kaarubi Abobo Johansen Kaarubi, mengatakan, sebenarnya penyu yang disajikan dalam pesta tidak harus banyak. "Walaupun hanya seekor yang penting ada. Karena itu sudah kebiasaan kami," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com