Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mikroorganisme Lokal Mandirikan Petani

Kompas.com - 06/05/2011, 15:38 WIB

Oleh Irene Sarwindaningrum

KOMPAS.com - Sebuah teknologi dari masa lalu yang terlupakan kini digali kembali. Penyubur tanaman memanfaatkan mikrobioorganisme lokal menjadi harapan menuju pertanian ramah lingkungan dan mandiri, bebas dari pupuk dan obat-obatan kimiawi.

Delapan bulan terakhir, 42 petani Desa Embawang, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, tak lagi menggunakan pupuk atau obat-obatan kimia. Mereka hanya menggunakan mikroorganisme lokal (MOL) dan kompos untuk menjaga kesuburan sawah mereka.

Hasilnya, panen beras awal tahun ini melimpah. Tiap hektar sawah rata-rata menghasilkan 6-10 ton beras. Panen itu jauh lebih besar dibandingkan hasil sawah yang diberi pupuk dan obat kimia yang 4,1-5,2 ton per hektar. Beras organik yang dihasilkan juga dihargai lebih.

"Beras kami dihargai Rp 10.000-Rp 15.000 per kilogram karena kualitasnya lebih bagus, lebih wangi, dan lebih tahan lama. Adapun beras biasa Rp 7.000 per kg. Baru sekali ini kami dapat panen sebaik ini," kata Maman Suherman (50), petani Desa Embawang yang juga Kepala Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan (BP3K) Pandan Enim, Muara Enim, akhir Maret lalu.

Maman menuturkan, para petani Desa Embawang mulai mempelajari MOL dan kompos yang diterapkan dalam metode pertanian system of rice intensification (SRI) Agustus 2010 melalui pelatihan yang diselenggarakan perusahaan minyak dan gas Medco. Praktik dimulai pada musim tanam terakhir 2010.

Sejak itu, mereka tak lagi dipusingkan kelangkaan atau tingginya harga pupuk atau obat- obatan kimia. Yang mereka gunakan kini adalah larutan hasil fermentasi berbagai bahan organik yang sarat dengan mikroorganisme lokal. Bahan organik yang mereka gunakan beragam, mulai dari buah-buahan busuk, sampah organik rumah tangga, bonggol pisang, tunas bambu (rebung), sampai urine ternak yang difermentasi dalam air cucian beras dan air kelapa.

Maman menuturkan, petani harus bekerja lebih keras untuk membuat dan mengangkut sekitar 7 ton pupuk kompos untuk tiap hektar sawah dalam satu masa tanam.

Tiga komponen utama membuat pupuk MOL adalah karbohidrat, gula, dan sumber mikroorganisme. Karbohidrat yang lazim adalah air cucian beras. Glukosa diperoleh dari air kelapa atau larutan gula.

Karbohidrat dan glukosa diperlukan sebagai media mikroorganisme. Adapun mikroorganisme alias makhluk tak kasatmata itu diperoleh dari buah- buahan, sayuran, tunas bambu (rebung), bonggol pisang, keong emas, atau urine ternak.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com