Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencipta Robot Mitra Manusia

Kompas.com - 20/04/2011, 17:08 WIB

Oleh Agnes Aristiarini

KOMPAS.com - Sekali lagi, secercah sinar muncul di ujung lorong ketika tim robot Indonesia menjadi pemenang dalam Kontes Robot Trinity College di Hartford, Connecticut, Amerika Serikat, pekan lalu.

Selamat kepada tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Komputer Indonesia (Unikom) yang mencipta robot-robot unggul di antara 135 robot dari sejumlah negara.

Sayang, tak banyak liputan media tentang keberhasilan mereka. Kilaunya tertutup pemberitaan selebriti dadakan Briptu Noorman Camaru, serbuan ulat bulu, dan heboh Malinda Dee. Apalagi setelah bom meledak di Cirebon, makin senyap saja prestasi ini dari muka publik.

Padahal, tim Indonesia sungguh luar biasa. Dengan syarat robot bergerak otonom—tidak menggunakan remote control, joystick, ataupun bantuan manual—tim ITB memenangi kategori fire fighting (memadamkan api) untuk robot berkaki dan UGM robot beroda serta Unikom pada kategori robo-waiter (robot pramusaji) untuk kelas pemula dan lanjutan.

Dalam situs resmi Trinity College disebutkan, robot pemadam api yang ke depan bisa membantu memadamkan kebakaran dan mencari korban yang terjebak kobaran api harus bisa mencari dan memadamkan lilin yang menyala. Sementara robot pramusaji untuk membantu warga usia lanjut harus bisa menyajikan makanan dalam piring.

Kontes robot tahunan tersebut tahun ini sudah berlangsung untuk ke-18 kali. Di sinilah komunitas penggemar robot berlomba, bertukar pengalaman, dan menimba pengetahuan langsung dari ahlinya.

Sejarah robot

Kata robot sebenarnya baru muncul dalam kosakata bahasa Inggris awal abad ke-20. Berasal dari bahasa Ceko "robota" yang berarti melayani, pekerja paksa, kata ini muncul dalam drama RUR (Rossum's Universal Robot) karya sastrawan Ceko, Karel Capek, 1921.

Robot—kini berarti mesin yang bisa beroperasi sendiri—makin populer setelah pengarang fiksi ilmiah Isaac Asimov menggunakan kata itu dalam cerita pendeknya, Liar, 1942.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com