Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Celana Dalam Antipeluru

Kompas.com - 14/04/2011, 17:27 WIB

KOMPAS.com — Tahukah Anda, kini sudah ada celana dalam antipeluru untuk para tentara yang bertugas di medan perang. Memang belum banyak negara yang telah menggunakannya. Salah satu pengguna pakaian dalam antipeluru antara lain pasukan tentara Inggris.

Pasukan marinir Amerika Serikat baru saja berencana menggunakannya dan telah memesan 27.500 celana dalam antipeluru. Terbuat dari bahan yang kuat, fungsi celana dalam tersebut sebenarnya lebih untuk melindungi daerah selangkangan dari ledakan seperti ranjau.

Pakaian dalam militer standar saat ini tidak melindungi daerah selangkangan. Padahal, daerah ini memiliki banyak pembuluh darah. Cedera pada bagian itu dapat mengakibatkan kehilangan darah yang sangat cepat dan mengakibatkan kematian. Selain itu, masih ada kemungkinan tumbuhnya infeksi.

"Berkurangnya jumlah prajurit akibat cedera ini punya dampak yang besar pada keefektifan kemampuan bertarung serta kemampuan untuk mempertahankan operasi," kata angkatan laut AS dalam surat permohonan. "Berdasarkan analisis itu, pakaian dalam balistik akan mempercepat pemulihan dan mengurangi infeksi sekunder."

Pada dasarnya, pakaian ini tidak menghentikan peluru yang ditembakkan langsung, tetapi mengurangi luka dengan memblok partikel-partikel kecil yang menyebabkan luka tambahan dalam ledakan. Pakaian dalam balistik tersebut terbuat dari sutra yang memiliki antimikroba sehingga dapat membuat luka lebih cepat sembuh dan mencegah infeksi lebih lanjut. (National Geographic Indonesia/Alex Pangestu)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com