Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayo Perang Melawan Polusi Cahaya

Kompas.com - 01/02/2011, 19:03 WIB

KOMPAS.com - Secercah cahaya mungkin sangat membantu manusia melakukan pekerjaan. Tetapi bagaimana dengan terlalu banyak cahaya? Laporan sebuah organisasi di Inggris menyebutkan bahwa terlalu banyak cahaya mengakibatkan polusi cahaya.

Emma Marrington dari Campaign to Protect Rural England (CPRE) mengatakan, "Polusi cahaya merusak karakter pedesaan, mengaburkan batas antara kota dan desa serta mengikis kesempatan orang untuk mengalami kegelapan."

Lebih dari itu, Marrington mengatakan, "Polusi cahaya juga bisa mengganggu kehidupan liar dan memengaruhi pola tidur seseorang." Cahaya yang berlebihan juga menyumbang 5-10 persen dari emisi gas rumah kaca serta memboroskan uang.

Dengan melihat dampak itu, CPRE dan British Astronomical Association"s Campaign for Dark Skies (CfDS) merancang program "Star Count Week" yang akan digelar di Inggris. Tujuannya untuk mempromosikan perang melawan polusi cahaya.

Program tersebut akan meminta pesertanya untuk menghitung bintang di konstelasi Orion. Jumlah yang terhitung digunakan untuk membuat peta hitungan bintang yang selanjutnya dipakai untuk memperkirakan dampak polusi cahaya.

Pada tahun 2006/2007, hampir 2000 orang ikut serta dalam program itu. Hanya 2 persen dari peserta bisa melihat lebih dari 30 bintang sementara 54 persen lagi melihat kurang dari 10 bintang.

Hasil "Star Count Week" nantinya akan digunakan untuk mengukur apakah polusi cahaya semakin buruk atau sudah mulai teratasi. Star Count Week sendiri akan digelar mulai 31 Januari 2011 hingga 6 Februari 2011.

Marrington mengatakan, hasil kompetisi akan dipakai untuk meyakinkan pemerintah Inggris untuk mengatasi polusi cahaya. Salah satu caranya dengan menggunakan pencahayaan dalam intensitas tepat, pada tempat dan waktu yang tepat.

"Hal itu akan mengurangi polusi cahaya, emisi karbon dan menghemat uang pada saat yang sama," kata Marrington. Mungkinkah hal ini diterapkan di Indonesia sehingga sekaligus bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan astronomi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com