Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deteksi Limbah Nuklir lebih Efektif

Kompas.com - 03/01/2011, 17:13 WIB

KOMPAS.com - David Hamby dan dan Abi Farsoni, asisten professor dari College of Engineering Oregon State University (OSU) berhasil mengembangkan alat baru berupa detektor untuk mendeteksi limbah nuklir dengan cepat, akurat, dan murah.

Alat yang berhasil dibuat Hamby dan Farsoni merupakan tipe baru spektrometer radiasi, jenis alat yang digunakan untuk mengukur keberadaan senyawa radioaktif. Alat tersebut telah mendapatkan hak paten dan siap dipasarkan dalam waktu dekat.

"Tidak seperti detektor lainnya, spektrometer ini lebih efisien sebab bisa mengukur jumlah radiasi sinar beta dan gamma dalam waktu bersamaan," kata Hamby mengungkapkan kelebihan dari alat buatannya. Hamby menambahkan, "Sistem ini bisa mendapatkan hasil yang akurat hanya dalam 15 menit. Sebelumnya, waktu yang dibutuhkan adalah setengah hari. Jadi hemat langkah, waktu, dan uang."

Spektrometer yang dikembangkan selama 10 tahun ini bisa mendeteksi tipe dan jumlah limbah nuklir yang terdapat pada sampel tanah. Misalnya, Cesium 137 dan Strontium 90 yang dihasilkan dari reaktor.

Hamby menjelaskan bahwa pembersihan sampah nuklir sebenarnya bisa dilakukan. Namun prosesnya memakan biaya besar dan kemampuan membersihkannya masih menjadi pertanyaan. Menurutnya, pengembangan alat ini bisa menyelesaikan masalah itu. Alat buatannya bisa digunakan secara berkala dan akurat sehingga bisa digunakan untuk memantau kondisi lingkungan dengan biaya yang minim.

Hamby memaparkan, alatnya bisa dipakai di beberapa instansi yang terkait dengan isu limbah nuklir. Beberapa yang disasar Hamby adalah industri energi nuklir dan rumah sakit yang menggunakan bahan radioaktif.

Sejauh ini, College of Engineering OSU telah membuat kontrak dengan Ludlum Instruments di Texas untuk mengembangkan produk. OSU Office of Technology Transfer juga tengah berusaha mendapatkan lisensi untuk mengembangkan produk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com