Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terumbu Karang Pun Memutih...

Kompas.com - 23/12/2010, 11:03 WIB

Oleh M Zaid Wahyudi

Peningkatan suhu permukaan laut tidak hanya memengaruhi cuaca di muka bumi, tetapi juga membuat banyak terumbu karang di berbagai wilayah memutih. Sebagian terumbu karang yang memutih mengalami proses pemulihan yang cepat, tetapi banyak pula yang akhirnya mati.

Survei Program Kelautan The Nature Conservancy (TNC) Indonesia, yang dipimpin Joanne Wilson, di delapan lokasi terumbu karang Taman Nasional Wakatobi pada April 2010 menyebutkan, 60 persen-65 persen terumbu karang yang diamati mengalami pemutihan (bleaching) dengan berbagai tingkatan. Sebanyak 10 persen-17 persen pemutihannya total.

Kedelapan lokasi pengamatan itu adalah Karang Matahora, Karang Gurita, Karang Kapota, Karang Otiole, Karang Kaledupa, Karang Koko, Karang Moromahu, dan Palahidu.

Terumbu karang yang mengalami pemutihan hingga lebih dari 20 persen adalah Karang Otiolo, Karang Kaledupa, dan Karang Palahidu. Sementara itu, terumbu karang yang paling sehat terdapat di Karang Gurita (70 persen) serta Karang Koko dan Karang Matahora antara 45 persen dan 50 persen.

Tingginya jumlah karang sehat di Karang Gurita tidak berarti bahwa di situ terumbu karangnya betul-betul sehat. Kondisi itu lebih disebabkan karang di daerah tersebut berupa koloni tunggal atau koloni kecil.

Karang yang mengalami pemutihan total umumnya dari spesies Seriatopora, sedangkan yang pemutihannya moderat dari jenis Pocillopora, non-Acropora bercabang, dan Acropora palifera. Jenis karang yang paling bisa bertahan adalah Acropora.

Informasi dari sejumlah penyelam menyebutkan, pemutihan terumbu karang Wakatobi terjadi sejak Maret 2010. Perbedaan kuantitas dan kualitas pemutihan di delapan lokasi yang diamati disebabkan oleh variasi temperatur muka air laut yang bersifat lokal serta kualitas air dan komposisi spesies yang berbeda-beda.

Pemutihan

Pemutihan total pada terumbu karang menandakan proses simbiosis mutualisme antara karang dan zooxanthellae sudah tak terjadi lagi. Zooxanthellae telah keluar meninggalkan jaringan sel karang. Namun, untuk terumbu karang yang memutih sebagian menunjukkan zooxanthellae-nya masih ada meskipun tak bisa bekerja optimal.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com