Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambah Pakar Geotermal Indonesia

Kompas.com - 19/12/2010, 15:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu rekomendasi yang dihasilkan dalam acara International Summit 2010 Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional yang diadakan tanggal 16-18 Desember 2010 adalah terkait riset geotermal atau panas bumi.

Para ilmuwan yang tergabung dalam kluster energi sepakat untuk memberikan beberapa rekomendasi bagi pemerintah terkait dengan pemenfaatan sumber energi geotermal untuk memenuhi kebutuhan energi. Jenis energi tersebut dikatakan sangat berpotensi untuk memenuhi kebutuhan energi masa mendatang.

Salah satu poin penting yang direkomendasikan adalah meneruskan kerja sama yang terjalin antara pemerintah Indonesia-Jerman dalam riset energi geotermal. Selain itu, dalam kerja sama tersebut, Jerman akan membantu Indonesia menambah pakar geotermal melalui program doktor.

"Ada 8 posisi doktor yang ditawarkan, Indonesia dialokasikan mendapat 6 posisi. Seluruhnya dalam bidang yang terkait dengan isu geothermal energy," kata Teuku Reiza Yuanda, Kepala Divisi R&D Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional yang juga bekerja di GFZ, Sabtu (18/12/2010).

Teuku Reiza mengatakan kerja sama riset antara Indonesia dan Jerman dilakukan melalui GFZ German Research Center for Geosciences di Postdam, Jerman. "Nantinya, orang-orang tersebut akan bertugas melakukan survei lapangan di Indonesia dan menganalisa sehingga ditemukan lokasi yang tepat untuk pengembangan energi tersebut," jelas Reiza.

Sejumlah universitas dan lembaga riset di Indonesia juga dilibatkan. "Kita juga bekerja sama dengan ITB dan ITS. Selain itu juga dengan BPPT dan RISTEK serta universitas-universitas di Jerman.

Menanggapi rencana pengembangan energi geotermal tersebut, Staf Ahli Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Hadianto menyambut positif. Ia menjelaskan, energi geotermal itu sangat berpotensi untuk dikembangkan di Jawa Barat.

"Di sana banyak kan perkebunan teh dan kopi. Selama ini pengeringannya masih dengan solar. Mungkin nanti bisa dikembangkan dengan energi geothermal ini," paparnya.

Reiza mengatakan, potensi energi geotermal di Indonesia termasuk besar. Namun selama ini hanya 2-4 persen saja yang dimanfaatkan. Dengan adanya kerja sama ini, potensi energi tersebut bisa lebih dieksplorasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com