KOMPAS.com - Terbayangkah seperti apa rasanya suhu permukaan Matahari bahkan inti matahari hingga triliunan derajat Celcius? Para ilmuwan yang bekerja di Lembaga Penelitian Nuklir Eropa (CERN) nyatanya baru-baru ini sukses menciptakan suhu 10 trilun derajat Celcius di Bumi.
Tapi, jangan membayangkan suhu tersebut di rungan bebas terbuka. Suhu setinggi itu diciptakan di dalam reaktor Large Hadron Collider (LHC), instrumen raksasa pemercepat partikel berenergi tinggi yang terletak di perbatasan Perancis dan Swiss. Ini merupakan bagian penelitian untuk memahami proses pembentukan alam semesta yang didasarkan pada teori big bang.
Dengan LHC, para ilmuwan dari berbagai institusi yang berkolaborasi melakukan sebuah penelitian untuk menciptakan quark-gluon plasma, bisa dikatakan semacam campuran antara partikel-partikel sub atomik (quark dan gluon) yang meleleh karena suhu yang sangat tinggi. Plasma tersebut dibuat dengan menabrakkan ion timah berkecepatan tinggi secara bersamaan. Tembakan itu menghasilkan fenomena yang disebut "big bang" mini di LHC. Dalam big bang mini itu, bola-bola api yang bermassa jenis tinggi serta bersuhu sekitar 10 triliun derajat Celsius pun tercipta.
"Pada suhu tersebut, proton dan elektron yang membentuk inti atom meleleh dan menghasilkan bola-bola api bermassa jenis dan suhu tinggi yang disebut quark gluon plasma," jelas David Evans, peneliti dari University of Birmingham yang terlibat dalam misi tersebut.
Penelitian tentang plasma ini sangat penting untuk memahami tentang plasma yang diperkirakan terbentuk sepersejuta detik setelah big bang yang terjadi 13,7 miliar tahun yang lalu. Lewat kajian ini, peneliti juga bisa mempelajari lebih lanjut tentang gaya yang "mengikat" inti atom dan menentukan 98 persen massa benda.
Sebelum penelitian plasma menggunakan LHC, quark-gluon plasma juga telah diteliti menggunakan Relativistic Heavy Ion Collider (RHIC) di Utah, New York, AS. Namun, peneliti yang mempublikasikan karyanya pada 10 Februari 1010 lalu itu hanya berhasil membuat plasma yang bersuhu 4 triliun derajat Celsius.
Selama seminggu ke depan, peneliti di CERN masih akan berusaha mempelajari hasil eksperimennya. Setelah itu, mereka akan kembali pada misi tembakan proton yang juga bertujuan untuk memahami pembentukan alam semesta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.