Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Perburuan Orangutan Masih Tinggi

Kompas.com - 10/11/2010, 05:42 WIB

Pontianak, Kompas - Jumlah orangutan yang mati karena diburu di Kabupaten Kapuas Hulu mencapai 48 orangutan dan di Kabupaten Ketapang mencapai 49 orangutan dalam lima tahun terakhir. Tingkat perburuan orangutan itu adalah yang tertinggi di Kalimantan Barat.

Demikian dikatakan Project Leader Putussibau World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia Program Kalimantan Barat Albertus Tjiu, Minggu (7/11) di Pontianak, terkait survei kondisi orangutan di Kalimantan Barat.

”Urutan berikutnya adalah Kabupaten Sintang dengan 24 ekor. Sebagian besar responden mengungkapkan informasi dalam rentang lima tahun terakhir, tetapi sebagian kecil lainnya mengungkapkan apa yang mereka ketahui dalam rentang 20 tahun hingga 30 tahun lalu,” ujar Albertus.

Survei pada 2010 itu melibatkan 2.537 responden di 238 desa dari 11 kabupaten habitat orangutan. Survei yang melibatkan 13 lembaga itu juga memantau habitat orangutan.

Dari survei diperoleh fakta baru, alasan utama perburuan orangutan ternyata bukan untuk diperdagangkan. ”Sebanyak 64 persen di antaranya menyatakan ada perburuan orangutan dengan tujuan untuk dimakan,” ujarnya. Hanya 4 persen responden mengungkapkan informasi tujuan perburuan untuk perdagangan anak orangutan.

Kini orangutan di kawasan konservasi Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara ada 2.500 ekor, sedang di Kapuas Hulu ada 2.000 ekor. Dari survei itu didapat informasi, masyarakat setidaknya melihat orangutan di 254 lokasi kawasan hutan Kabupaten Kayong Utara dan Kabupaten Ketapang serta 130 lokasi di hutan di Kapuas Hulu. Di kabupaten lain, lokasi perjumpaannya lebih sedikit.

Albertus menambahkan, kematian orangutan akibat perburuan itu hanya salah satu dampak konflik antara manusia dan orangutan. Ketua Perhimpunan Ahli dan Pemerhati Primata Indonesia Noviar Andayani mengatakan, hasil survei ini akan menjadi rekomendasi dalam merevisi rencana tata ruang wilayah untuk mendukung upaya konservasi sehingga konflik antara manusia dan orangutan bisa ditekan. (AHA)

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau