Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negosiasi REDD+Capai Kemajuan

Kompas.com - 27/10/2010, 04:21 WIB

Nagoya, Selasa - Para menteri yang menghadiri Konferensi Ke-10 Para Pihak Konvensi Keanekaragaman Hayati, COP-10 CBD, di Nagoya, Jepang, menggelar pertemuan sehari membahas skema kerja sama pengurangan emisi dari pembalakan dan deforestasi atau REDD+, Selasa (26/10). Pertemuan itu menyepakati negosiasi REDD+ akan dilanjutkan.

Pertemuan para menteri membahas kemitraan sukarela lebih dari 70 negara yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mendorong adanya imbalan dalam skema REDD+. Negosiasi imbalan dana negara kaya kepada negara berkembang dalam skema REDD+ macet karena terjebak dalam perdebatan masalah pengelolaan kas dan masalah prosedural.

Pertemuan Selasa menyepakati kelanjutan negosiasi REDD+ dalam konferensi besar tentang perubahan iklim akhir tahun ini di Cancun, Meksiko, dengan menyusun rencana kerja 2011-2012. Rencana itu akan meliputi masalah pendanaan, pengelolaan kas, dan bagaimana membantu para negara membangun lembaga nasional pelaksana REDD+.

”Pertemuan Selasa memantapkan lagi kemitraan ini yang tengah terancam gagal,” kata Direktur Kebijakan Inisiatif Karbon Hutan WWF Internasional Gerald Steindlegger.

Dunia berkepentingan dengan negara berhutan untuk menjaga kelestarian hutan tersisa, mengingat hutan menyerap sebagian besar karbon dioksida, gas utama penyebab efek rumah kaca. Pengurangan gas penyebab efek rumah kaca penting untuk mengurangi laju perubahan iklim.

Organisasi Pangan Internasional menyatakan, angka deforestasi global pada 1990-an mencapai 16 juta hektar per tahun. Pada dekade terakhir, angka deforestasi global berkurang menjadi 13 juta hektar per tahun.

Hutan juga menjadi penangkap air, membersihkan udara bumi, dan menjadi habitat berbagai spesies yang tak terbilang jumlahnya. ”Penyelamatan hutan kita membutuhkan tindakan yang segera,” kata Menteri Lingkungan Brasil Izabella Teixeira.(REUTERS/ROW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com