Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat Sterilisasi Air Tanpa Gas dan Listrik

Kompas.com - 19/10/2010, 19:21 WIB

KOMPAS.com- Ucapkan selamat tinggal pada ketergantungan Anda terhadap gas dan listrik untuk mensterilkan air. Kini, Unilever Indonesia meluncurkan produk baru yang memungkinkan Anda untuk menikmati air minum dengan instan, tanpa perlu repot memanaskannya dahulu, tanpa bantuan bahan bakar apapun, dan tanpa listrik.

Unilever Pureit, begitu produk baru ini disebut, mampu mensterilisasi dan menjernihkan air dalam waktu singkat tanpa pendidihan, metode sterilisasi konvensional yang biasanya kita pakai.

Unilever Pureit mensterilkan air lewat empat tahapan. Tahapan pertama adalah filtrasi air lewat penyaring serat mikro untuk menghilangkan kotoran yang terlihat. Tahapan kedua adalah melewatkan air pada lapisan karbon aktif yang akan menghilangkan pestisida dan parasit berbahaya.

Tahapan ketiga adalah tahapan yang paling penting, di mana semua virus dan bakteri dibasmi oleh sebuah teknologi bernama programmed disinfection technology. Sedangkan tahapan terakhir adalah proses penjernihan yang memungkinkan air menjadi tak berbau dan tak berwarna.

Keseluruhan tahapan itu dilakukan dalam alat yang cuma sebesar dispenser. Dalam produk terbaru Unilever ini, terdapat bagian yang paling penting untuk proses sterilisasi, disebut germkill kit. Bagian ini mampu berfungsi maksimal selama kurang lebih delapan bulan dengan pemakaian normal, atau sebanyak kurang lebih 80 galon. Dalam bagian tersebut, terdapat lapisan karbon, pembunuh bakteri, dan penjernih.

Pembuatan produk ini didasari oleh kondisi air perkotaan yang kian memburuk. Felicia Julian, Brand Manager Unilever Pureit, mengungkapkan, dari hasil penelitian Unilever yang bekerjasama dengan Sucofindo, 48 persen dari sumber air di Jabodetabek dan Bandung tercemar coliform dan 50 persen sumber air yang ada juga memiliki keasaman di luar ambang batas.

Akibatnya, banyak masyarakat menderita penyakit karena mengonsumsi air tercemar. Pakar kesehatan lingkungan Dr R. Budi Haryanto SKM, MKes, M.Sc., mengatakan, hampir 50 persen penyakit yang diderita oleh masyarakat Indonesia disebabkan oleh air minum yang tercemar dan pola hidup yang tidak bersih.

Sebagai inovasi terbaru dalam sterilisasi air, produk ini memiliki beberapa kelebihan, di antaranya adala pengakuan Internasional dari Environmental Protection Agency (EPA) dan pengakuan nasional dari laboratorium IPB, ITB dan UGM yang menganalisa air hasil sterilisasi Unilever Pureit berdasarkan standar baku air minum dari PERMENKES.

Pemeliharaan alatnya pun tergolong mudah, karena hanya perlu memastikan Germkill Kit dalam kondisi yang layak digunakan, yaitu dengan melihat Germkill Life Indikator, fitur produk yang memungkinkan anda mengetahui kelayakan Germkill Kit.

Walau begitu praktisnya menggunakan alat ini, Anda juga harus tetap mengawasi kualitas sumber air yang akan digunakan secara fisik, misalnya dengan melihat apakah terdapat endapan dalam air atau rasa dan warna yang aneh. Adanya endapan, misalnya, diungkapkan Budi Haryanto dapat merujuk pada adanya logam berat yang terdapat di dalam air yang akan dikonsumsi.

Julian mengimbau, "Sebaiknya menggunakan sumber air yang telah biasa digunakan, misalnya air PAM atau air tanah. "Hal tersebut ditekankan sebab alat akan berfungsi dengan baik jika sumber airnya pun baik," katanya.

Penggunaan alat ini mungkin akan membuat anggaran penyediaan air minum bagi keluarga dapat ditekan. Alat ini dijual dengan harga sekitar Rp 500.000 dengan biaya penggantian Germkill Kit setiap delapan bulan sekali sebesar sebesar Rp 150.000.

Biaya sterilisasi satu liter air mengunakan alat ini diperkirakan hanya Rp 100 saja, lebih murah dibanding harga satu liter air galon ataupun isi ulang. Pastikan saja Anda rajin membersihkan alat ini dengan cara yang benar, misalnya dengan tak menyikatnya dengan sikat kasar. Saat ini, produk ini baru bisa didapatkan di Jabodetabek dan Bandung.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com